RAYA, BENTENGSIANTAR.com– Jenazah Zoin Paribo Siregar, pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), masih terperangkap dalam eskavator yang jatuh ke jurang yang terdapat sungai di Dusun Kariahan Usang, Desa Bongguran Kariahan, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Senin (27/5/2019). Zoin yang bekerja sebagai operator eskavator diterjang longsor pada Minggu (26/5/2019), sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Raya AKP Rekson Sinaga mengungkapkan, petugas dari unsur TNI dan SAR masih menunggu bantuan alat berat dari Brimob. Ia mengatakan, jenazah Zoin sulit dijangkau karena medan yang terjal.
“Kemungkinan, besok kita angkat bangkai eskavatornya. Alat sudah siap,” katanya.
Rekson mengatakan bangkai eskavator dalam kondisi terbalik. Ia memperkirakan jenazah korban terjepit di dalam eskavator.
Perwira dengan tiga balok di pundaknya ini mengisahkan, Zoin saat kejadian berencana membersihkan bahu jalan yang tertimbun longsor. Pada saat pengerjaan, tiba-tiba gundukan tanah mengalami longsor besar. Tanah yang longsor kemudian menghantam eskavator. Tanah yang longsor juga menghantam pohon besar sehingga mendorong korban yang berada di dalam eskavator hingga kedalaman 100 meter.
“Escavator terbalik, pohon yang ikut terseret longsor kembali menghantam eskavator dan menyebabkan eskavator terjatuh ke jurang,” jelasnya.
Baca: Longsor Parapat, ‘Tangisan’ Bukit Simarbalatuk dan Ketidaktahuan Camat Girsip
Baca: Longsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya
Petugas evakuasi sempat melakukan penyelamatan dengan cara manual. Namun, kata Rekson, belum mampu mengangkat eskavator yang memiliki bobot besar.
“Proses evakuasi dilakukan secara sederhana dengan menggunakan perlengkapan tali seadanya dan belum mampu mencapai titik kabin eskavator yang diduga operator tersebut masih terjebak di dalam,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun Mudahalam Purba mengungkapkan bahwa korban bertugas sebagai operator.
Sementara, Kepala Desa Bongguran Kariahan Darfinson Purba mengatakan medan lokasi longsor sulit dijangkau. Lokasi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
“Tidak ada kendaraan yang bisa melintas menuju lokasi longsor. Hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki,” ucapnya.
Baca: Diterjang Longsor Usai Hadiri Rapat Panitia Natal, SMPN 2 Jorlang Hataran Berduka
Baca: Hujan Deras, Jalan Lintas Siantar-Tanah Jawa Putus, Ini Jalur Alternatif
Sementara, Danramil Raya Kapten Muslim Saragih mengungkapkan, saat itu korban sedang melakukan pengorekan tanah untuk memperlancar air dari gunung untuk proyek PLTMH.
“Positif satu orang korban. Iya, ini sedang kita upayakan cara mengevakuasi korban,” terangnya.