RAYA, BENTENGSIANTAR.com– Setelah empat hari melakukan pencarian, petugas gabungan TNI-Polri dan Badan SAR berhasil menemukan jasad Join Paribo Siregar, operator eskavator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang tertimbun saat longsor di Sungai Kariahan, Desa Bongguran Kariahan, Kecamatan Raya, Simalungun, Kamis (30/5/2019). Tubuh Join tampak sudah membengkak, pucat, serta mengeluarkan darah.
Petugas langsung membawa jenazah Join ke rumah sakit di Pamatangraya untuk diberangkatkan ke rumah duka di Tapanuli Selatan (Tapsel).
Kapolsek Raya AKP Rekson Sinaga mengatakan, petugas sudah bekerja keras untuk mengeluarkan mayat Join yang terperangkap di kabin ekskavator. Petugas menggunakan alat berat untuk mengangkat ekskavator yang terdampar di kedalaman 100 meter.
“Upaya evakuasi Join telah berhasil. Saat ini, mayat dibawa ke rumah sakit,” ujarnya kepada BENTENG SIANTAR.
Rekson menjelaskan, memang sulit untuk mengangkat mayat korban karena jurang yang jauh ke dalam. Lalu, medan tempat kejadian yang tidak mudah untuk dilalui.
Baca: Longsor PLTMH Raya, Operator Alat Berat Terperangkap di Reruntuhan Tanah
Baca: Longsor Parapat, ‘Tangisan’ Bukit Simarbalatuk dan Ketidaktahuan Camat Girsip
Seperti diketahui, Join terperangkap di dalam eskavator yang jatuh ke jurang akibat terkena hantaman longsor, Minggu 25 Mei 2019.
Saat kejadian, Join sedang bekerja di sana. Tiba-tiba, gundukan tanah longsor. Tanah yang longsor menghantam eskavator. Tanah yang longsor juga menghantam pohon besar sehingga mendorong korban yang berada di dalam eskavator hingga 100 meter ke jurang.
Baca: Longsor Parapat, Tukang Peti Mati Itu Rela Hilang Nyawa Demi Istri dan 3 Anaknya
Baca: Diterjang Longsor Usai Hadiri Rapat Panitia Natal, SMPN 2 Jorlang Hataran Berduka
Pascakejadian, eskavator dalam kondisi terbalik. Petugas evakuasi sempat melakukan penyelamatan dengan cara manual. Namun, belum mampu mengangkat eskavator yang memiliki bobot besar.