SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Sosok Krisman Silalahi, mendadak viral. Publik di Siantar-Simalungun dibuat penasaran. Siapa sebenarnya pria berkacamata berkumis tipis itu, belum seorang pun yang tahu persis.
Ia menjadi perdebatan karena tindakannya telah mengambil formulir pendaftaran untuk Inge Amelia Nasution, sebagai bakal calon Wakil Bupati (Cawabup) Simalungun, tapi kemudian diklarifikasi. Kepada wartawan, kakak kandung menantu Jokowi, Bobby Nasution, itu menyampaikan bahwa dia tidak pernah melamar ke partai manapun dan menjadi wakil siapa pun.
Atas klarifikasi itu, Tim Penjaringan PDIP Simalungun langsung berupaya melakukan konfirmasi. Lewat nomor ponsel yang dicantumkan Krisman Silalahi saat melakukan pengambilan formulir pada 5 September 2019 lalu, seseorang dari balik telepon mengaku bernama Dapot, bukan Krisman Silalahi. Dia juga mengaku tidak tahu menahu soal pengambilan formulir pendaftaran bakal calon Wakil Bupati Simalungun tersebut. Bah.
Atas kejanggalan itu, Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Simalungun Maraden Sinaga menerangkan bahwa penjaringan yang sedang berlangsung merupakan mekanisme partai. Menurutnya, siapa pun boleh datang mengambil formulir pendaftaran, termasuk lewat perwakilan, dan dilayani dengan baik.
Namun, kata Maraden, saat proses pengembalian formulir pendaftaran wajib dilakukan oleh kandidat. Tidak boleh diwakilkan. Sebab, saat proses pengembalian formulir pendaftaran sekaligus juga dilakukan fit and proper test.
“Nah di sini, kita lihat keseriusan para kandidat. Kalau saat pengambilan formulir, siapa pun boleh,” ujar Maraden.
Baca: Disebut Jadi Cawabup Simalungun, Ini Klarifikasi Kakak Kandung Menantu Jokowi
Baca: Menuju Pilkada Siantar: Empat Balon Walikota Ambil Formulir di PDIP
Lebih lanjut Maraden menyampaikan, untuk kelancaran proses penjaringan, maka para kandidat saat melakukan pengembalian formulir disarankan agar datang secara bergiliran. Dalam hal ini, tim penjaringan juga aktif melakukan komunikasi kepada para kandidat agar mempersiapkan waktunya dengan jadwal wawancara yang telah ditetapkan oleh panitia.
“Kalau mereka datang sekaligus di hari terakhir pendaftaran, tentu tidak efektif. Bisa-bisa dalam satu hari tidak selesai. Makanya, kita melakukan komunikasi satu per satu para kandidat agar menyiapkan waktunya dengan jadwal yang telah ditentukan tim penjaringan,” terang Maraden.
Terpisah, salah satu anggota Tim Penjaringan PDIP Simalungun Eddy Rusman Purba menuturkan, pihaknya sama sekali tidak ada hubungan dalam persoalan internal Inge Amelia Nasution dengan timnya.
“Terkait Inge, kami nggak ikut campur. Biarlah itu menjadi persoalan Inge dengan timnya,” kata Eddy.
Baca: 2015 Keok, Wesly Silalahi Kembali Mencoba Peruntungan di Pilkada Siantar
Baca: Jelang Pilkada 2020, Lima Kandidat Merapat ke Golkar Simalungun
Ditanya soal sosok Krisman Silalahi, menurut sepengetahuan Eddy, Krisman pernah menjadi tim pemenangan Tumpak Siregar, calon Bupati Simalungun pada pilkada tahun 2015 lalu.
“Kalau kegiatannya (Krisman) sekarang, saya nggak tahu,” tandas Eddy.