4 Situmorang Bersaudara Terjangkit Difteri, Satu Anak Meninggal

Share this:
BMG-FERRY SIHOMBING
Bupati Simalungun JR Saragih saat melihat kondisi pasien yang terjangkit penyakit difteri di RSUD Perdagangan, Selasa (3/12/2019).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com – Penyebaran penyakit difteri di Nagori Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hal itu setelah empat bersaudara terjangkit penyakit menular tersebut. Bahkan, satu diantaranya meninggal dunia.

BACA: Apa Resiko Bersentuhan dengan Korban Gigitan Anjing? Simak Penjelasan dr Dorlyn!

Dia adalah Herdian Situmorang (5). Sedangkan tiga saudaranya, yakni Yehezkiel Situmorang (6), Rama Situmorang (3) dan Mutiara Situmorang (2) masih menjalani perawatan medis.

“Penetapan KLB, khusus di Perdagangan, setelah kita mendapati empat anak terkena Suspect Difteri,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Simalungun Edwin Simajuntak, Kamis (5/12/2019).

Edwin menerangkan, difteri akan lebih mudah menyerang tubuh anak-anak yang tidak imunisasi secara bertahap.

“Penyebab lain adalah kurang menjaga kebersihan. Tangan anak-anak kan kadang kotor pas makan. Tidak cuci tangan,” terangnya.

Sejak ditemukannya difteri, lanjut Edwin, pihaknya langsung mengelompokkan masyarakat pada beberapa kelompok berdasarkan kerentanannya.

“Yang rentan kontak dengan pasien juga sudah kita kelompokkan sebagai sasaran untuk vaksinasi,” ucapnya.

BACA: Virus Kolera Menyebar ke Simalungun, Seekor Babi Mati

Edwin menambahkan, sejauh ini, difteri hanya ada di Perdagangan. Kasus ini pun menjadi perhatian serius Bupati Simalungun JR Saragih. Bupati dua periode itu sudah melihat langsung kondisi pasien dan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan vaksinisasi di sekitar permukiman rumah korban.

Selain itu, JR memerintahkan Dinkes untuk melakukan sosialisasi terutama kepada bidan-bidan desa agar memberi vaksin, khususnya kepada bayi yang baru lahir.

“Pemerintah sudah menyiapkan vaksin gratis kepada semua masyarakat. Tidak perlu takut dan khawatir. Mari kita bersama-sama mencegahnya. Apabila ada gejala agar secepatnya membawa ke rumah sakit,” ucap JR,

Hasil penjelasan dokter spesialis, difteri merupakan infeksi serius pada hidung dan tenggorokan atau selembar materi tebal dan abu-abu yang menutupi bagian belakang tenggorokan sehingga membuat sulit bernapas yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae.

BACA: Suaminya Stroke, Nenek Suratmi Asuh 4 Anak yang Menderita Lumpuh Layu

JR kemudian memerintahkan Dinkes untuk segera merujuk pasien yang sedang dirawat di RSUD Perdagangan ke RS Adam Malik untuk penanganan yang lebih serius.

Share this: