Benteng Siantar

Dua Bocah Abang Beradik Idap Saraf Motorik, Kaki dan Tangan Kurus Kering

Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu saat menjenguk anak penderita gangguan syaraf motorik di Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Simalungun, Senin (6/1/2020).

PURBA, BENTENGSIANTAR.com– Dua bocah abang beradik Juandi Purba (9) dan Mitauli Purba (2,6), mengidap penyakit gangguan saraf motorik pada otak. Keduanya merupakan anak kedua dan ketiga pasangan suami istri (pasutri) Adrus Erwin Purba (49) dan Resmawati Turnip (42).

Sementara, putra sulung pasutri tersebut, Jonatan Purba, tumbuh sehat. Kini, Jonatan berusia 13 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Saat ini, Juandi dan Mitauli hanya bisa terbaring lemah di kediaman mereka, Nagori Tongah, Kecamatan Purba, Simalungun. Kaki dan tangannya kurus kering. Tubuh mereka pun tak dapat digerakkan.

Dengan biaya seadanya, pasutri itu berupaya mengobati kedua buah hatinya itu. Sedangkan, pasutri tersebut sehari-harinya bekerja serabutan. Adrus bersama tiga anak serta istrinya tinggal di sebuah rumah semi permanen berukuran 5 x 10 meter yang dikontraknya.

Ditemui di kediamannya, Adrus mengungkapkan, Juandi sudah mengidap penyakit tersebut sejak lahir. Sedangkan, Mitauli sejak berusia 3 bulan.

“Waktu di kandungan sehat-sehat saja. Pas lahir, menangis. Normal lah. Setelah itu, demam tinggi. Dua-duanya gitu. Awalnya demam tinggi,” kata Adrus, Senin (6/1/2020).

Adrus menuturkan, tak ada riwayat keluarga mereka yang menderita penyakit tersebut. Dalam pengobatannya, jelas Adrus, kedua anaknya itu harus menjalani fisioterapi di Rumah Sakit (RS) Horas Insani Kota Pematangsiantar, sekali seminggu.

“Pengobatannya pakai BPJS. Biayanya ya ongkos ke Siantar lah,” ucap Adrus.

Baca4 Situmorang Bersaudara Terjangkit Difteri, Satu Anak Meninggal

Adrus menambahkan, kesehatan kedua anaknya itu juga selalu dicek bidan desa dan puskesmas. “Ada bidan desa dan puskesmas yang mengontrol,” ujarnya.

Masih di lokasi yang sama, Kepala Puskesmas Tiga Runggu dr Jon Safri Saragih menuturkan, gangguan saraf motorik tersebut terjadi pada otak kedua anak itu. “Otaknya mengecil. Nggak bisa dipastikan penyebabnya,” ucapnya.

Meski demikian, Jon yakin, kedua anak itu masih bisa sembuh dengan fisioterapi yang dilakukan.

BacaKisah Lambok, Berjuang Selamatkan Anak Sampai Dapat Bantuan Kesehatan

Sementara itu, di hari yang sama, Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu mengunjungi kediaman Adrus dan keluarganya. Heribertus merasa prihatin atas apa yang dialami kedua anak itu. Heribertus pun memberikan tali asih kepada keluarga itu. Ia berharap, kunjungan tersebut dapat menambah semangat keluarga Adrus.