HUTABAYU, BENTENGSIANTAR.com– Anju Risky Pratama Sitorus, seorang bocah berusia 3 tahun meninggal setelah hanyut di saluran irigasi, Huta III, Nagori Raja Maligas, Kecamatan Huta Bayu Raja, Simalungun.
Anak balita itu hanyut di hari Rabu (1/7/2020) siang sekira pukul 14.00 WIB dan ditemukan esok harinya Kamis (2/7/2020), sore pukul 16.30 WIB, di Sungai Bah Tongguran, Kecamatan Bandar, Simalungun.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, insiden itu bermula ketika Anju bersama ibunya Irnawati Sianturi membeli gorengan di salah satu warung berjarak 150 meter dari kediaman mereka di Huta Bayu.
Tiba di tempat penjual gorengan, Anju pergi bermain ke arah saluran irigasi. Sementara, Irnawati duduk-duduk di sekitar tempat penjual gorengan tersebut.
Berselang 30 menit, Irnawati berniat pulang ke rumah. Irnawati pun mencari Anju. Namun, Anju tak ditemukan.
Dalam keadaan panik, Irnawati meminta tolong warga setempat membantu mencari Anju. Saluran irigasi tersebut pun ditelusuri, namun Anju tak juga ditemukan.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke personel Polsek Tanah Jawa dan pemerintah setempat. Pencarian terus dilakukan. Namun sayang, hingga Rabu berakhir, Anju tak juga ditemukan.
Baca: Bermain Saat Hujan Lebat, Anak 4 Tahun Meninggal di Irigasi Tanah Jawa
Esok harinya, pencarian dilanjutkan. Kali ini, Polsek Tanah Jawa bekerjasama dengan Polsek Bosar Maligas.
Hingga akhirnya, personel Polsek Bosar Maligas menemukan Anju di Sungai Bah Tongguran, Kamis sekira pukul 16.30 WIB. Namun, kondisi Anju sudah tak bernyawa.
Polisi kemudian mengevakuasi jenazah Anju ke Puskesmas Maligas I. Selesai visum, jenazah dijemput keluarga untuk dibawa ke rumah duka.
Baca: Hati-hati Mandi Hujan di Irigasi, Bocah Palianaopat Tewas Terbawa Arus
Kapolsek Tanah Jawa Kompol Syamsul Baharudin menjelaskan, otopsi tidak dilakukan. Setelah visum luar, jenazah korban diserahkan kepada keluarga.
Mengenai sosok Anju, kata Syamsul, sesuai keterangan ibunya Irnawati, selalu meminta mandi dan sering langsung terjun bila melihat air.