SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengeluh karena saldo tabungannya raib sebesar Rp10 juta. Korbannya adalah Kasiani Sinurat (60), warga Jalan Melur, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Murni Simarmata, putri Kasiani bercerita, kasus hilangnya saldo nasabah BRI ini bermula saat yang bersangkutan berniat mengambil uang dengan menggunakan buku tabungan di salah satu Bank BRI di Dumai, Provinsi Riau, pada akhir Juni 2020.
Alangkah terkejutnya Kasiani ketika melihat saldo di rekeningnya sudah berkurang sebesar Rp10 juta.
Menurut teller Bank BRI di Dumai, masih kata Murni, uang Rp10 juta itu sudah ditarik secara berkala dalam kurun waktu seminggu. Penarikan uang dilakukan melalui ATM.
“Padahal, ibu saya, sama sekali tidak memiliki ATM,” kata Murni.
Atas persoalan itu, mereka disarankan untuk mengurusnya ke bank dimana rekeningnya dibuka.
Dengan berat hati, kata Murni, ibunya Kasiani Sinurat pun harus kembali ke Siantar pada 1 Juli 2020. Sesampainya di kampung halaman, Kasiani mendatangi Bank BRI KCP Unit Sinaksak.
“Ibu saya buka rekeningnya itu di BRI Sinaksak, itu makanya pulang,” ujar Murni.
Baca: Maksud Hati Tarik Tunai 500 Ribu di ATM BRI, Keluar Rp452 Ribu, Bidan Desa Ini Panik
Setelah menyampaikan keluhan perihal hilangnya uang dari rekening, salahseorang Customer Service (CS) bermarga Manik di Bank BRI KCP Unit Sinaksak, langsung menyerahkan uang sebesar Rp10 juta kepada Kasiani Sinurat.
“Tadi, uang Rp10 juta itu sudah dikembalikan,” ucap Murni, kepada BENTENG SIANTAR, Kamis (2/7/2020).
Masih dengan Murni Simarmata, ibunya Kasiani Sinurat membuka rekening di Bank BRI KCP Unit Sinaksak pada 22 Juni 2020. Saat membuka rekening itu, Kasiani minta tidak usah dilengkapi fasilitas ATM.
“Maklum, ibu saya sudah tua. Tidak bisa pakai ATM,” kata Murni.
Menurut Murni, ibunya sengaja membuka rekening di BRI dengan niat sekadar tabungan saja. Jika sewaktu-waktu ada keperluan, maka ibunya bisa melakukan penarikan uang tunai dengan menggunakan buku tabungan.
Saat itu, lanjut Murni, ibunya menyetor uang sebesar Rp20 juta ke rekening. Rencananya, dana sebesar itu akan dipakai untuk keperluan ibu saat menghadiri pernikahan anaknya (adik Murni, red) di Dumai.
“Juga untuk keperluan ongkos Mamak (ibu, red) dari Dumai ke Jakarta,” sebut Murni.
Baca: BRI Gunungsitoli dan KPKNL Padangsidimpuan Digugat, Karena Ini
Tibalah waktu adiknya menikah pada 29 Juni 2020. Dan, ibunya pun berangkat ke Dumai.
“Nah, kebetulan ibu saya butuh uang cash (tunai, red). Selesai pesta, ibu pergi ke salah satu Bank BRI di Dumai. Di situlah ketahuannya,” ungkap Murni.
Murni menuturkan, meski uang ibunya sudah dikembalikan, pihaknya tetap tidak terima atas kasus hilangnya uang dari rekening ibunya. Akibat kehilangan uang itu, rencana perjalanan ibu yang sudah mereka susun sedemikian rupa menjadi berantakan.
“Ini memalukan,” protes Murni.
Murni menjelaskan, rencana ibunya akan stay (menetap, red) sementara di Dumai untuk beberapa lama, sambil menunggu jadwalnya ke Jakarta melihat putrinya yang akan melahirkan dalam waktu dekat ini.
“Karena kasus itu, ibu saya yang sudah tua harus kembali ke Siantar hanya untuk mengurus ini,” kesal Murni.
Murni Simarmata mengungkapkan jika keluarga besarnya, terutama ibunya Kasiani Sinurat sangat menyesalkan kasus hilangnya saldo dari rekening Bank BRI tersebut. Akibat kasus itu, Kasiani tidak hanya kecewa karena jadwal perjalanannya berantakan, tetapi lebih dari itu.
Baca: Kuras Uang Nasabah di Asahan, Pelarian Komplotan Pembobol ATM Kandas di Labuhanbatu
Mereka sangat kecewa terhadap pelayanan BRI. Dan, pada Kamis 2 Juli 2020 itu juga, Kasiani Sinurat menarik semua saldo dan menutup rekening tabungan di BRI.
“Kami kecewa. Kami sudah tidak percaya lagi dengan BRI,” cetus Murni.
Ungkap Pelaku Penyebab Raibnya Uang Nasabah
Murni berharap, pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) segera mengambil tindakan atas kasus yang menimpa ibunya karena telah mengalami kehilangan uang sebesar Rp10 juta dari rekening BRI.
Dia menduga jika pelaku di balik kasus hilangnya uang Rp10 juta dari rekening ibunya merupakan orang dalam. Dugaan itu menguat karena proses pengembalian uang kepada ibunya berlangsung cepat.
“Kalau bukan orang dalam, saya kira tidak secepat itu uang ibu saya kembali,” kata Murni.
Sementara itu, Kepala Unit BRI Sinaksak belum memberikan penjelasan terkait kasus hilangnya uang nasabah tersebut.
Saat kru BENTENG SIANTAR mendatangi Kantor BRI KCP Unit Sinaksak, Senin (6/7/2020) pagi, Security BRI Sinaksak Toni mengatakan, jika masalah itu sudah ditangani BRI Cabang Pematangsiantar. Toni kemudian menyarankan agar menanyakan hal itu ke Pimpinan Cabang BRI Pematangsiantar.
“Kalau ada yang mau ditanya, langsung ke BRI Cabang Pematangsiantar saja. Sudah ditangani di sana,” kata Toni, saat ditemui di depan Kantor BRI Unit Sinaksak, Jalan Medan, Simalungun.
Baca: Terbuai Bujuk Rayu Sindikat Penipuan ATM, Rp31 Juta Raib dari Rekening
Namun sayang, Pimpinan Cabang BRI Pematangsiantar, saat hendak ditemui, juga tidak berada di kantornya, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat.
“Konfirmasinya harus langsung sama pimpinan cabang. Tapi, pimpinan cabang lagi cuti. Rabu depan baru masuk,” ucap Solikin, Security BRI Cabang Pematangsiantar.