Benteng Siantar

Proyek Bermasalah UPT Bina Marga Siantar: dari Pembangunan Jalan hingga Jembatan

Jembatan penghubung Siantar-Tanah Jawa saat kembali putus, belum lama ini.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Proyek pembangunan jalan hingga jembatan yang dikelola UPT Bina Marga Siantar ternyata bermasalah. Temuan itu terungkap dari pemantauan yang dilakukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) Dapil Sumut X.

Kedua proyek itu yakni pembangunan jalan di Perumahan Pratama Perdagangan dan pembangunan jembatan penghubung Siantar-Tanah Jawa Tahun Anggaran 2019.

Ketua Tim Dapil Sumut X Mangapul Purba menerangkan, anggaran sebesar Rp69,639 miliar telah dikucurkan Pemprovsu ke Siantar dan Simalungun selama tahun 2019. Dari seluruh anggaran itu, lanjut Politisi PDIP ini, ada satu proyek yang cukup mencolok dan menjadi temuan BPK RI di Simalungun, yakni pembangunan jalan di Perumahan Pratama Perdagangan.

“Kita sudah turun ke lapangan. Jalan itu (Perumahan Pratama) lari (tidak sesuai) dari volume,” kata Mangapul, saat konferensi pers di Sapadia Hotel Siantar, Sabtu (11/7/2020).

Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut ini, temuan BPK itu harus segera diperbaiki. Mangapul mengatakan, pihaknya akan membahas temuan itu di rapat paripurna, Selasa (14/7/2020) mendatang.

“Temuan itu ya harus diperbaiki, kalau tidak ya masuk ke ranah hukum,” tegasnya.

BacaJembatan Siantar-Tanah Jawa Bolak Balik Ambruk, Dewan Dapil X Usul Bangun Permanen

Di sisi lain, Mangapul menilai, pembangunan jembatan penghubung Siantar-Tanah Jawa di Pondok 8, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, yang telah menghabiskan anggaran Rp3,9 miliar adalah sia-sia.

“Anggarannya 3,9 miliar, objeknya sudah tidak ada. Dikerjakan, datang banjir, adendum. Dikerjakan, datang banjir, adendum lagi. Ganti proyek baru. Sekarang jadi jembatan bailey,” papar politisi yang akrab disapa MP ini.

Mangapul menambahkan, perencanaan pembangunan jembatan tersebut sudah cukup lama dan tidak mendapatkan hasil yang berkualitas.

BacaMP: Simalungun Ini Bukan Kaleng-kaleng, Sama Gubernur pun Saya Main

Senada disampaikan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi NasDem Rony Situmorang. Dia menduga, ada perencanaan yang tidak tepat oleh Bina Marga dalam pembangunan jembatan itu.

“Kita sudah minta dokumen teknisnya. Pembangunan turap jembatan senilai Rp3,9 miliar itu tidak tepat perencanaannya. Turap hanyut, hancur karena banjir. Anggaran sia-sia. Padahal, jembatan itu sangat vital. Ratusan ribu masyarakat melewati itu,” terangnya.

Rony meminta, ke depan, Bina Marga dapat memperbaiki kinerjanya. “Temuan ini juga akan kita laporkan di paripurna nanti,” ujarnya.