SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan waktu 3 kali 24 jam kepada Polres Simalungun untuk mengungkap dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oknum Anggota DPRD Simalungun Benfri Sinaga terhadap kadernya Koster Aprison Hutajulu.
“Atas nama partai, kita sudah melaporkan itu. Sesuai komunikasi dengan Polres Simalungun, kasus itu akan ditindaklanjuti. Kita beri waktu ke penegak hukum tiga kali 24 jam. Berarti, besok terakhir,” kata Ketua DPC PDIP Simalungun Samrin Girsang, kepada BENTENG SIANTAR, Selasa (22/9/2020).
Samrin menegaskan, kepolisian harus segera mengungkap pelaku dalam kasus tersebut. Jika belum diungkap, sambung Samrin, pihaknya akan melakukan upaya lain.
“Misalnya, kita melakukan aksi atau mendatangi (markas) Polres Simalungun secara beramai-ramai, Karena ini pelecehan terhadap partai. Dimana, Koster adalah Ketua Ranting PDIP di Kelurahan Hutabayu,” tegas Samrin.
Politisi PDIP yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Simalungun ini berharap, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo bersikap netral dalam persoalan tersebut.
“Kasus ini harus berjalan sesuai koridor hukum,” ucap Samrin.
Baca: Bentrok Dua Kubu Balon Bupati di Hutabayu, Kader PDIP Masuk Rumah Sakit
Samrin melanjutkan, sesuai keterangan yang mereka peroleh di lapangan, Koster memang dikeroyok. Dan Kalaupun ada pengaduan Benfri Sinaga ke Polsekta Tanah Jawa, lanjut Samrin, itu menjadi tugas kepolisian dalam mencari kebenaran yang sebenar-benarnya.
“Harus diungkap bagaimana kejadian sebenarnya. Kepolisian pasti punya keahlian untuk mengungkapnya,” ujar Samrin.
Ditanya apakah ada kemungkinan kasus ini diselesaikan dengan perdamaian, Samrin mengatakan, pihaknya ingin proses hukum terus berjalan.
“Karena ini marwah partai, Biarlah proses hukum yang berjalan,” tegasnya.
Baca: Badan Kehormatan DPRD Simalungun: Jika Terbukti, Kita Minta Benfri Sinaga Di-PAW
Samrin menambahkan, hingga kini, Koster masih menjalani perawatan medis. Koster juga sudah dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Efarina Berastagi, di Karo.
“Di sana, mau cek saraf otak, karena kepalanya juga kena pukul,” pungkas Samrin.