Lumpuh, Oppung Boru Sianipar Tewas Terbakar di Rumahnya
- Jumat, 2 Okt 2020 - 22:37 WIB
- dibaca 923 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Kematian tragis dialami Hermin boru Sianipar. Di usia 96 tahun, dia menderita lumpuh dan sehari-harinya tinggal bersama seorang pengasuh Tumiar Hutajulu di rumahnya Dusun I Lumban Gorat, Nagori Lumban Gorat, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun.
Sementara, anak-anaknya di perantauan.
Dan, Jumat (2/10/2020), menjadi hari terakhir baginya hidup di dunia. Dia meninggal saat si jago merah melalap habis rumahnya, siang sekira pukul 11.00 WIB. Saat api padam, Hermin ditemukan dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.
Sementara, para tetangga yang melihat kejadian, tidak bisa berbuat banyak. Api begitu cepat menghanguskan rumah korban.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, peristiwa itu pertama kali diketahui Rumondang boru Purba, tetangga Hermin. Saat itu, Rumondang melihat kepulan asap dari rumah Hermin.
Melihat itu, Rumondang berusaha berteriak meminta tolong kepada warga sekitar lainnya. Namun sekejap saja, api membesar.
Masyarakat yang sudah berkumpul kemudian berinisiatif memadamkan api dengan peralatan seadanya. Ketika api padam, rumah permanen itu sudah hangus dan Hermin ditemukan meninggal dunia di ruang tengah rumah itu.
Baca: Siantar Membara, Gudang Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Meninggal
Kapolsek Dolok Pardamean AKP Hasoloan Sinambela membenarkan adanya kejadian itu.
Hasoloan menjelaskan, selama ini, Hermin yang sudah berusia 96 tahun tinggal bersama pengasuhnya Tumiar Hutajulu di rumah itu. Sementara, anak-anak Hermin berada di perantauan.
“Sebelum kejadian, pengasuhnya itu nggak di rumah. Dia pergi ke rumah tetangga. Korban (Hermin) ini juga sudah lumpuh,” kata Hasoloan.
Baca: Kejadian Memalukan di RSUD Hingga Kebakaran, Hefriansyah Tak Muncul, ke Mana Dia?
Hasoloan menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Namun, dugaan sementara, tambah Hasoloan, api berasal dari hubungan arus pendek atau korslet listrik.