Pagi Pergi Menyadap Tuak, Malam Sudah Tak Bernyawa

Share this:
BMG-FERRY SIHOMBING
Evakuasi jasad Ferdiaman Purba yang ditemukan meninggal dunia di perladangan tak jauh dari rumahnya di Nagori Dolok Saribu Bangun, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Ferdiaman Purba, seorang penyadap tuak, ditemukan meninggal dunia di perladangan tak jauh dari rumahnya, Nagori Dolok Saribu Bangun, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.

Pria 33 tahun itu ditemukan warga setempat setelah hampir 5 jam dicari. Keberadaan Ferdiaman sempat tidak diketahui sejak pukul 15.00 WIB. Hingga akhirnya pada pukul 19.30 WIB, warga menemukannya dalam kondisi tak bernyawa.

Insiden itu terjadi pada Minggu (8/11/2020). Pagi sekira pukul 07.00 WIB, Ferdiaman pergi ke perladangan untuk menyadap tuak. Namun, hingga siang hari, Ferdiaman tak kunjung kembali ke rumahnya.

Keluarganya kemudian curiga dan menanyai tetangga soal keberadaan Ferdiaman. Sayangnya, tak seorang pun mengetahuinya. Keluarga bersama warga setempat kemudian melakukan pencarian. Nahas, saat ditemukan, Ferdiaman sudah meninggal dunia.

Setelah ditemukan, warga menghubungi polisi. Mendapat informasi itu, polisi turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga memanggil bidan untuk memeriksa Ferdiaman.

BACA: Penebangan Kelapa Sawit oleh Rekanan PTPN IV Makan Korban, Paulus Sinaga Meninggal Dunia

Dan sesuai hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh Ferdiaman. Kapolsek Silau Kahean Iptu Jahoras Sinaga membenarkan peristiwa itu. Kata Jahoras, sesuai keterangan keluarga, Ferdiaman mengidap penyakit epilepsi atau sawan.

BACA: Mobil Pecah Ban, Lima Orang Sekeluarga Asal Simalungun Meninggal Dunia

“Dugaannya ya korban meninggal kerena penyakit ayannya kambuh,” jelas Jahoras, Selasa (10/11/2020).

Masih menurut keluarga korban, tambah Jahoras, penyakitnya sudah pernah kumat dan Ferdiaman kejang-kejang.

Share this: