Proyek Jembatan di Huta Bosar Bayu, Pekerja Lokal Tidak Dilibatkan, Alasan Pangulu Mengada-ada

Share this:
RICHARDO GULTOM-BMG
Salahseorang pekerja tampak duduk di proyek jembatan menuju perladangan warga Huta Bosar Bayu, Nagori Bosar Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Simalungun. Foto dibadikan belum lama ini.

HUTABAYURAJA, BENTENGSIANTAR.com– Proyek pembangunan jembatan dan tembok penahan tanah Tahun Anggaran 2022, di Huta Bosar Bayu, Nagori Bosar Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, menuai kritik warga.

Mereka protes, karena mereka tidak dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan jembatan bernilai Rp136.720.280 tersebut. Tapi sebaliknya, warga dari Maligas Bayu lah, yang mengambil peran penuh di lapangan.

Pangulu Nagori Bosar Bayu Robbel Simanjuntak SE, ketika dikonfirmasi membenarkan jika dalam pelaksanaan pembangunan jembatan di desanya tidak mempekerjakan warga setempat. Robbel beralasan karena tidak seorang pun warganya yang bersedia.

“Sudah ditawarkan. Saya janjikan upah Rp100 ribu per hari. Tapi, warga saya tidak ada satu orang pun yang mau,” dalih Robbel.

Sementara, salahseorang warga setempat inisial JB menilai alasan yang dilontarkan Pangulu Nagori Bosar Bayu Robbel Simanjuntak itu mengada-ada.

BacaFoto-foto Ini Ungkap Indikasi Penyimpangan Proyek Rabat Beton di Bahal Batu Huta Bayu Raja

BacaPondasi Tanpa Galian, Proyek Irigasi di Nagori Bosar Bayu Disorot

Menurut JB, Pangulu Robbel sengaja mempekerjakan orang luar desanya agar mendapat keuntungan dari proyek yang bersumber dari Dana Desa itu.

“Nggak ada itu Lae. Biar banyakya untungnya pangulu itu, lae,” kata JB, ketika ditemui BENTENG SIANTAR di Huta Bosar Bayu, Nagori Bosar Bayu, akhir pekan lalu.

Halaman Selanjutnya >>>

Bertentangan dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2021

Share this: