Titah RHS Tak Laku di Huta Bayu Raja, Pungli Masih Ada, Korban Guru PTT

Share this:
RICHARDO GULTOM-BMG
Kepala UPTD Pendidikan Huta Bayu Raja, Ramsiyah Sirait. (Insert) Tangkapan layar serah terima uang dari kepada petugas berseragam PNS. 

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Secara teori, Radiapoh Hasiholan Sinaga memiliki konsep berpikir yang baik dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Simalungun.

Bahkan, jauh sebelum menjadi Bupati Simalungun, politisi Golkar yang akrab disapa RHS itu menyampaikan tekatnya membenahi dunia pendidikan, meniadakan pungutan liar (pungli) dan praktik sejenisnya terhadap guru dan peserta didik.

Salahsatunya, menurut Radiapoh, penting sekali penyederhanaan sistem agar guru terhindar dari kemungkinan praktik pungli di Simalungun.

Sebab korupsi, pungutan liar atau pemerasan, bagi Radiapoh, hanya akan berdampak buruk terhadap sendi kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.

Terutama soal pungli, Radiapoh tetap konsisten pada sikapnya.

Dia tegas menolak pungutan liar. Baginya, rakyat harus cerdas.

Maka, dari awal dilantik menjadi Bupati Simalungun sampai kemudian Radiapoh melantik para PNS, baik dalam jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemkab Simalungun, dia tetap mewanti-wanti jangan sampai terjadi pungli.

Tapi, praktiknya masih saja ada pungutan liar. Korbannya guru. Dan, yang paling menyedihkan, mereka yang menjadi korban pungutan liar itu, adalah guru berstatus pegawai tidak tetap (PTT).

Gajinya tidak seberapa, hanya Rp1 juta per bulan. Tapi, mereka tetap saja kena pungli.

BacaDugaan Suap Proyek Rp50 Miliar di Balik Viral Isu Penyekapan Kadis Pendidikan Simalungun

BacaSolusi Radiapoh Sinaga Agar Guru Terhindar dari Pungli di Simalungun

Kejadian ada di Kecamatan Huta Bayu Raja. Sejumlah oknum guru PTT mengaku dimintai sejumlah uang saat hendak melengkapi berkas guna pengurusan pembayaran gaji.

“Rekaman videonya, ada,” kata sumber BENTENG SIANTAR, didampingi menantunya yang berprofesi sebagai Guru PTT, belum lama ini.

Halaman Selanjutnya >>>

Rp300 Ribu per Orang, Tunai!

Share this: