Zebra Cross di Silou Kahean
- Kamis, 22 Agu 2024 - 04:25 WIB
- dibaca 235 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Proyek pengaspalan jalan Jurusan Damak Kitang – Silou Dunia, Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun, sudah selesai 100 persen. Bahkan, pengerjaan rampung lebih awal dari masa pelaksanaan.
CV Punggowo Cirem, selaku kontraktor pelaksana yang dipercaya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Simalungun mengerjakan proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp13.703.060.000, itu sebetulnya masih memiliki waktu sampai September 2024.
Pada Jumat, 10 Mei 2024 lalu, saat Benteng Siantar turun ke lapangan, masih dalam tahap perkuatan pondasi menggunakan material agregat base. Aktivitas penimbunan agregat base dimulai dari Pondok Baru, Nagori Bah Sarimah sampai ke gapura Selamat Datang di Nagori Silou Dunia, perbatasan Kabupaten Simalungun dengan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Kemudian, pada Juni 2024, masuk ke tahap pengaspalan hotmix. Dan, pengaspalan hotmix di sepanjang long segment, sudah selesai pada minggu pertama bulan Agustus 2024.
Bahu jalan juga sudah dibenahi.
Untuk kawasan permukiman penduduk, seperti di Pondok Baru maupun di Silandoyung, sudah dibangun cor beton atau rigit beton. Lalu di kawasan perkebunan, sudah dibikin agregat. Masing-masing lebar 75 cm pada bahu kiri dan kanan jalan, atau lebar keseluruhan 150 cm.
Kolase foto-foto kondisi ruas jalan jurusan Damak Kitang-Silou Dunia, Kecamatan Silou Kahean, setelah selesai pengaspalan hotmix. (Insert) Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Proses penyiraman bahu beton agar kualitasnya terjaga pada long segment jalan jurusan Damak Kitang-Silou Dunia, Kecamatan Silou Kahean.
Baca: Radiapoh Raih Pimpinan Daerah Awards 2024: Ini untuk Seluruh Masyarakat Simalungun
Baca: Terpesona dengar Suara Samuel, Radiapoh Tanya Pelajar SD yang Lagi Viral Itu, Kelak Ingin Jadi Apa
Selanjutnya, pembangunan tembok penahan jalan pada beberapa titik, juga sudah rampung. Di antaranya di komplek perumahan karyawan perkebunan Silou Dunia. Tembok penahan ini berfungsi untuk menopang agregat, agar tidak berserakan. Terutama pada ruas jalan dataran rendah.