Gedung BLK Disnaker Sumut di Pamatang Simalungun Terbakar

Share this:
BMG
Gedung BLK UPT PTK Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Sumatera Utara, beralamat di Jalan Mawar, Huta 1, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Simalungun, terbakar, Kamis (3/2/2022) siang.

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Gedung BLK milik UPT PTK Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), beralamat di Jalan Mawar, Huta 1, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Simalungun, terbakar, Kamis (3/2/2022) siang.

Kebakaran itu pertama kali diketahui Wilson Aritonang dan Enson Purba, ASN dan honorer di dinas tersebut.

Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, siang itu Wilson dan Enson yang tinggal di lokasi tersebut melihat ada asap dari gedung BLK Disnaker Pemprovsu.

Keduanya langsung berlari ke gedung BLK dan melihat gedung itu sudah terbakar. Mereka pun berusaha memadamkan api dengan air seadanya.

BacaGerebek Rumah di Handayani Siantar, Dua Laki-laki Satu Perempuan Diamankan, Ditemukan Ekstasi Palsu

BacaSisa Api Pengelasan Tracing Tankos Diduga Picu Kebakaran PKS Dolok Ilir

Mendapat informasi kejadian itu, personel Polsek Bangun langsung turun untuk melakukan olah TKP. Kemudian disusul tiga unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kota (Pemko) Siantar yang datang membantu pemadaman api.

Dalam waktu 30 menit, para petugas Damkar berhasil memadamkan kobaran api.

Petugas damkar saat berusaha memadamkan titik api di Gedung BLK milik UPT PTK Dinas Ketenagakerjaan Sumatera Utara, beralamat di Jalan Mawar, Huta 1, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Simalungun, terbakar, Kamis (3/2/2022) siang.

BacaUrea Subsidi Langka, Kepala Dinas Pertanian Simalungun: Suruh Petani Telepon Saya

BacaKejadian Memalukan di RSUD Hingga Kebakaran, Hefriansyah Tak Muncul, ke Mana Dia?

Kapolsek Bangun AKP Lambok Gultom membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Terjadinya kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” kata Lambok.

Lambok menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kerugian material ditaksir mencapai Rp300 juta.

Share this: