Membangkitkan Ingatan Sejarah Perjuangan Rondahaim Saragih pada Generasi Muda
- 3 jam lalu
- dibaca 11 kali
RAYA, BENTENGSIANTAR.com– Suasana penuh syukur dan bangga menyelimuti masyarakat Sumatera Utara, terkhusus warga Simalungun, atas penganugerahan Tuan Rondahaim Saragih sebagai Pahlawan Nasional. Penganugerahan ini sebagai bukti nyata pengakuan negara atas kontribusi Tuan Rondahaim, seorang tokoh yang dikenal dengan julukan ‘Napoleon der Batak’, dalam perjuangan bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Umum Ihutan Bolon Saragih Garingging Boru Pakon Panagolan (IBSGBP), DR JR Saragih, pada Acara Syukuran dan Pesta Rakyat atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Tuan Rondahaim Saragih Garingging, di pelataran Makam Pahlawan Tuan Rondahaim, di Pamatang Raya, Selasa (25/11/2025). JR Saragih menegaskan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional menjadi pembuka jalan, membangkitkan kembali ingatan sejarah kepada generasi muda atas perjuangan dan semangat Oppung Tuan Rondahaim dalam meraih kemerdekaan.
“Jangan minder, mari maju bersama-sama dan bangga bahwa Oppung Tuan Rondahaim berjuang tidak hanya untuk Simalungun, tetapi juga Sumatera Utara,” tegas Bupati Simalungun periode 2010-2020, itu.
Maka menurut JR, pemerintah memiliki tanggung jawab menjadikan makam pahlawan sebagai pusat penghormatan dan edukasi sejarah. Di samping bahwa potensi kompleks makam juga dapat memperkuat aktivitas ekonomi masyarakat sekitar Pamatang Raya.
Hal senada disampaikan Penasehat Ihutan Bolon Saragih Garingging Boru Pakon Panagolan, Prof Bungaran Saragih Garingging. Menurut Bungaran, momentum ini sebagai hari bersejarah tidak hanya bagi keluarga Saragih, tetapi juga seluruh masyarakat Simalungun dan Sumatera Utara.
“Perjuangan beliau adalah perjuangan kita semua. Hari ini, kita merayakan nilai keberanian, keadilan, dan solidaritas yang beliau wariskan,” terangnya.

Baca: Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Bungaran menegaskan, kebanggaan atas pengakuan ini bukan eksklusif, melainkan anugerah bagi seluruh masyarakat Simalungun bahkan seluruh rumpun Batak.
