Ribut dengan Ibu, Anak Bakar Kasur Hingga Akhirnya Belasan Rumah Ludes Terbakar

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Perkelahian antara ibu dan anak perempuannya berakhir tragis. Belasan bangunan kios ludes dilahap sijago merah yang berawal dari kasur dan lemari yang dibakar.

Peristiwa itu terjadi di Jalan WR Supratman, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, tepatnya di depan stasiun Kereta Api (KA), Senin (16/12/2019) pukul 16.00 WIB.

BACA: Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Kebakaran di Siopat Suhu: Api Diduga dari Puntung Rokok

Tia (29), salah seorang warga setempat mengatakan bahwa kebakaran terjadi berawal dari perkelahian antara seorang wanita bernama Pika dengan ibunya, Gisella. Dikatakan, sempat terjadi lempar-lemparan di dalam rumah itu.

Kemudian, tiba-tiba ada kepulan asap dari rumah pelaku dan dengan cepat api langsung cepat menjalar ke rumah yang berada di dekatnya.

Hal senada dikatakan Suhermanto Siregar, warga lainnya. Awalnya, api berasal dari rumah Gisella yang saat itu sedang terjadi adu mulut dengan anak perempuannya. Belum diketahui persis apa penyebab perkelahian antara ibu dan anak tersebut.

Kemudian, lantaran tersulut emosi, Pika langsung membakar lemari dan kasur sehingga terjadilah kebakaran yang dengan cepat menjalar dan menghanguskan belasan rumah kios sebaris rumah mereka.

BACA: Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Sampai ke Siantar

Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya ketika dikonfirmasi di lokasi mengatakan belum bisa dipastikan berapa kerugian para korban. Namun, ibu dan anak yang menyebabkan terjadinya kebakaran itu sudah diamankan di Polsek dan akan diperiksa.

Tampak di lokasi belasan kios di depan stasiun kereta api hanya menyisakan puing-puing material bangunan dan hampir rata dengan tanah. 7 unit damkar yang diturunkan tak mampu menghalau keganasan api yang hanya dalam 30 menit melahap habis belasan bangunan kios tersebut.

BACA: Duka di Balik Kebakaran Jalan Kyai Siantar, Satu Orang Akhirnya Meninggal

Para pemilik rumah dan kios pun tak sempat menyelamatkan barang mereka lantaran api begitu cepat cepat menjalar.