Dugaan Mark Up Harga Bansos Sembako di Siantar, Tiga Item Saja Untung Rp291 Juta
- Kamis, 30 Apr 2020 - 14:06 WIB
- dibaca 4.479 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Penyaluran bantuan sosial sembako dari Pemerintah Kota Pematang Siantar menunai pro dan kontra di tengah masyarakat. Selain pendataan calon penerima bantuan sosial covid-19 dinilai amburadul, ada dugaan mark up harga-harga sembako. Dari hitung-hitungan kasar, untuk tiga item saja, beras, gula, dan telur, telah terjadi pemahalan harga sebesar Rp291 juta.
Angka sebesar itu diperoleh setelah Tim Benteng Siantar, melakukan investigasi lapangan, wawancara distributor bahan pangan di Kota Pematang Siantar kemudian membandingkannya dengan harga bahan sembako yang direalisasikan Pemko Pematang Siantar. Dari investigasi itu, diperoleh informasi harga-harga bahan pangan pada saat seminggu sebelum hingga saat Pemerintah Kota Pematang Siantar menyalurkan bansos sembako pada Selasa, 21 April 2020.
Salahseorang distributor dan supplier telur Amin mengatakan, harga telur medio 14 April hingga 21 April 2020, rata-rata di kisaran Rp36 ribu per papan (Rp1.200 per butir) kemudian turun hingga Rp34 ribu per papan (Rp1.133 per butir). Itu harga untuk pedagang (dijual kembali, red).
“Kalau pembelian dalam partai besar, saya bisa kasih turun harga,” kata Amin.
Baca: Janji Sebulan, Faktanya Dua Perkara Korupsi di Pemko Siantar Belum Diajukan ke Persidangan
Hal senada disampaikan An, rival Amin dalam bisnis supplier telur di Kota Pematang Siantar. An– demikian dia biasa dipanggil mengatakan, harga telur cenderung mengalami fluktuasi. Selama pandemi ini, ia menawarkan harga telur rata-rata Rp32 ribu hingga 36,5 ribu per papan.
Masih An, untuk telur ukuran besar biasa ditawarkan Rp36.500 per papan. Ukuran kecil (puncak) biasa di kisaran Rp32 ribu hingga Rp30 ribu per papan.
“Ada rupa, ada harga. Kisaran harga 32 ribu hingga Rp36,5 ribu per papan,” ungkap An.