Puluhan Masyarakat di Jorlang Hataran Keracunan Setelah Makan Daging Anjing
- Jumat, 21 Feb 2020 - 15:15 WIB
- dibaca 4.490 kali
TIGABALATA, BENTENGSIANTAR.com– Puluhan masyarakat Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun, jatuh sakit setelah mengonsumsi daging anjing bersama-sama (bahasa Batak: marbinda, red). Kini, para korban menjalani perawatan medis di Puskesmas Tiga Balata.
Informasi dihimpun BENTENG SIANTAR, Jumat (21/2/2020), sedikitnya 22 orang dewasa dan 10 orang anak-anak menjalani pemeriksaan di puskesmas tersebut. Dari keterangan warga, kegiatan marbinda itu digelar di Dusun III Kandang Lombu, Panombeian Huta Urung, Kecamatan Jorlang Hataran, pada Rabu (19/2/2020) siang.
Menurut Christianus Naibaho, salah seorang warga, saat ditemui di Puskesmas Tiga Balata, Jumat (21/2/2020), pada Rabu malam, banyak yang sakit. Ada yang mencret, mual-mual. Lalu, Kamis (20/2/2020), kondisi puluhan masyarakat semakin parah. Ada yang demam hingga muntah.
“Setelah kami cek, semua yang makan daging anjing itu yang sakit,” ungkap Christianus.
Christianus mengatakan, acara marbinda itu merupakan kegiatan rutin warga Kandang Lombu.
“Kalau ada anjing yang mau dimakan, kita makan sama-sama. Kita belinya patungan. Kemarin itu, satu anjing aja yang dipotong. Anjingnya kira-kira (beratnya) 10 kilogramlah,” ungkap Chistianus.
Menurut Christianus, keracunan daging anjing itu bisa saja terjadi karena kondisi anjing yang kurang sehat atau dagingnya yang kurang matang saat dimasak.
“Bisa juga dari bumbu masakan daging itu. Ada yang minum sop (anjing) aja, nggak sakit,” ujarnya.
Christianus mengatakan, anjing itu dibeli dari salah seorang warga Kandang Lombu bernama Rumiyanto Gultom.
“Yang punya anjing juga makan. Sakit juga dia. Demamlah. Alasannya menjual anjing itu karena anjingnya garang. Mau mengejar orang,” ucapnya.
Baca: Selain Tuduhan Pemerkosaan, Oknum Pendeta di Simalungun Itu Lakukan Ini
Masih di lokasi yang sama, pemilik anjing Rumiyanto Gultom menuturkan, saat dijual, anjing itu dalam keadaan sehat.
“Semua melihat anjinnya sehat. Nggak ada apa-apa anjingnya. Nggak jorok. Makanya mau (masyarakat) memotongnya,” ucapnya.
Rumiyanto menambahkan, saat ini kondisinya masih lemah dan tensi tinggi.
Baca: Polres Simalungun Bekuk Komplotan Perampok Truk Getah, Dua Pelaku Ditembak
Dari pantauan BENTENG SIANTAR, warga yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi daging anjing mendapat infus. Sebagian lagi ada yang terbaring di tikar yang dibentang di ruangan Puskesmas Tiga Balata. Selengkapnya, tonton videonya:
Sementara itu, Camat Jorlang Hataran Mariaman Samosir mengaku baru mengetahui kejadian itu.
“Aku baru tahu hari ini. Menurut masyarakat, dagingnya sehat. Kalau orang batak kan biasanya marbinda,” ucapnya.
Mariaman mengimbau, ke depan, masyarakat harus mengecek kembali daging anjing sebelum memotong dan memakannya.