PURBA, BENTENGSIANTAR.com– Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun berhasil menemukan mata air yang menurut historis merupakan tempat Raja Purba mandi, maranggir (membersihkan jiwa dan raga) dan kebutuhan Raja lainnya. Pelestarian kemudian dimulai dengan membersihkan areal, penataan, dan perawatan secara berkala.
Demikian disampaikan Ketua Bidang OKK DPP Himapsi Lamhot Saragih ST, kepada BENTENG SIANTAR, Minggu (24/11/2019), sekira pukul 14.00 WIB. Lamhot menjelaskan, pencarian, pembersihan, dan penataan mata air peninggalan Raja itu dilaksanakan pada hari Sabtu (23/11/2019), sekira pukul 13.00 WIB.
Ia mengungkapkan, lokasi mata air berada di areal hutan berjarak sekira 800 meter dari Istana Kerajaan Purba, di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Setelah melihat kondisi mata air, Lamhot menduga bahwa mata air sudah sejak lama tidak dibersihkan dan tidak tertata dengan baik. Lokasi itu juga diketahui ketika Himapsi meminta bantuan dari salah seorang keturunan Raja Purba, yakni Uccuk Purba.
Kader Himapsi saat membersihkan dan menata lokasi mata air pemandian Raja Purba, Sabtu (23/11/2019). Lokasi mata air masih di areal hutan, berjarak sekira 800 meter dari Istana Kerajaan Purba, di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Dalam kesempatan itu, Lamhot Saragih menyampaikan Himapsi berkomitmen akan terus menata dan melestarikan lokasi Mata Air Peninggalan Raja Purba.
“Mata Air Peninggalan Raja Purba sangat bersejarah dan memiliki nilai-nilai kesakralan. Ini harus dilestarikan,” pungkas Lamhot mengakhiri.
Baca: Himapsi: Sejak Kapan Ambarita Punya Tanah Adat di Simalungun, Ini Harus Diluruskan!
Baca: Terkait Banjir di Tanah Jawa dan Panei Tongah, Himapsi Gelar Unjukrasa, Ini Janji PTPN IV…
Dalam pembersihan dan penataan pemandian Raja itu, Lamhot Saragih didampingi Sekretaris DPC Himapsi Kabupaten Simalungun Mars Aprindo Purba, Ketua DPK Himapsi Kecamatan Purba Jonanson Manihuruk, dan sejumlah pengurus DPC dan DPK lainnya.