Benteng Siantar

Pesan RHS ke Peserta Ausbildung ke Jerman: Kelak Sukses, Jangan Lupa Simalungun!

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan bimbingan dan arahan kepada calon peserta Ausbildung ke Jerman, bertempat di Auditorium USI Siantar, Senin (16/8/2021).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga berpesan kepada seluruh calon peserta Ausbildung (magang kerja) ke Jerman, agar kelak ketika sukses di negeri orang, jangan lupa membangun kampung halaman, Kabupaten Simalungun.

“Nanti, kalau sudah berhasil di sana (Jerman, red), jangan lupa kembali ke Simalungun, berbuat bagi masyarakat Simalungun,” pesan Radiapoh Hasiholan Sinaga, saat memberi arahan dan motivasi pada Acara Pembukaan Program Penyiapan Calon Peserta Ausbildung ke Jerman, bertempat di Auditorium Universitas Simalungun (USI), Jalan Sisingamangaraja, Kota Pematangsiantar, Senin (16/8/2021).

Dia berharap kepada peserta bersabar dalam mengikuti setiap tahapan proses magang tersebut. Diingatkan juga bahwa peserta harus mempunyai integritas dan disiplin tinggi.

“Karena di Jerman, terlambat setengah menit saja tidak boleh masuk,” kata Radiapoh.

Di akhir sambutan, pria yang akrab disapa ‘RHS’ ini mengingatkan kepada peserta tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

BacaKKU Fakultas Hukum USI: Jadilah Duta Fakultas, Berikan Pelayanan Terbaik!

BacaPaskibra Simalungun Dikukuhkan, RHS: Beri Pengaruh Positif ke Generasi Muda Lain

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga saat berbincang dengan Pengurus Yayasan USI Amsar Saragih, dalam Acara Pembukaan Program Penyiapan Calon Peserta Ausbildung ke Jerman, Senin (16/8/2021).

Mewakili Yayasan USI, Amsar Saragih menyampaikan terima kasih kepada Bupati Simalungun. Dia menuturkan, pihak yayasan telah mempersiapkan kebutuhan peserta, seperti rusunawa dan lainnya dalam rangka mempersiapkan magang ke Jerman.

“Kepada peserta segera hubungi kami untuk keperluan magang nanti,” kata Amsar.

Bersambung ke halaman 2..

Dalam kesempatan itu, Rektor USI Corry Purba menyampaikan, kepada peserta jangan lupa berterimakasih kepada Bupati Simalungun atas program Ausbildung ke Jerman. Menurut Corry, banyak orang yang ingin ikut serta, namun yang terbaiklah yang dapat mengikuti.

“Adik-adik harus bangga bisa masuk dalam program ini,” ujar Corry.

Sementara itu, Ketua Panitia Magang yang juga Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Pematangsiantar-Simalungun, James Andohar Siahaan menyebutkan, ada 120 peserta dari 120 kota yang diberi kesempatan. Dia berharap Bupati Simalungun dapat menambah lebih, karena banyak masyarakat yang semangat ikut program ini.

“Kami juga sudah memberikan perlengkapan kepada peserta, seperti alat tulis dan alat prokes lainnya,” sebut James.

BacaSelamat! Mahasiswa UHKBPNP Menangkan Lomba PKM dan Kampus Merdeka

BacaAda 12 Kekayaan Intelektual Simalungun Terdaftar di Kemenkumham, Apa Saja?

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga foto bersama calon peserta Ausbildung ke Jerman bertempat di Auditorium USI Siantar, Senin (16/8/2021).

Sekadar diketahui, ausbildung merupakan program pendidikan dan pelatihan profesi selama tiga tahun di Jerman.

Penting untuk dipahami bahwa proses magang kerja ke Jerman, tidak seperti program ke Jepang, Korea maupun PJTKI lainnya.

Bersambung ke halaman 3..

Perbedaannya adalah, azubi (sebutan bagi peserta program Ausbildung di Jerman) ada kewajiban belajar dan menuntut ilmu terlebih dahulu selama tiga tahun.

Di tahun ke 3 Ausbildung, peserta akan ujian sertifikasi profesi. Setelah mendapatkan sertifikasi profesi, baru dapat bekerja full di Jerman tanpa batas waktu.

Berbeda dengan magang ke Jepang, Korea, Taiwan, bisa langsung bekerja full. Sama sekali tidak ada kewajiban menuntut ilmu.

Istilah yang digunakan magang, tapi akan full bekerja dan tidak mendapat sekolah agar mendapat keahlian dan ataupun meningkatkan keahlian.

Baca442 Mahasiswa USI Diwisuda: Amalkan Imu Bertanggungjawab dan Berkualitas

BacaTioner Purba: Dibanding Dulu, USI Sekarang itu Lebih Maju

Setelah kontrak berakhir, peserta magang harus pulang ke Indonesia dan sulit untuk bekerja dalam waktu panjang apalagi sampai pensiun.