SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Wakil Walikota Siantar Togar Sitorus menyampaikan, inflasi di Kota Pematangsiantar selama periode Juni 2020 tercatat sebesar 0,59 persen (month to month/mtm).
Pada periode Januari 2020, Kota Pematangsiantar mencatat deflasi sebesar 0,37 persen (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 0,45 persen (year on year/yoy). Sedangkan, realisasi inflasi periode Juni terpantau lebih rendah dibanding historis selama tiga tahun terakhir, yakni 0,59 persen (mtm).
Hal itu disampaikan langsung oleh Togar Sitorus saat membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Pematangsiantar, bertempat di ruang rapat lantai 3 gedung BI Jalan Adam Malik No 1, Rabu (29/7/2020).
Togar menerangkan, di periode Juni, yang memberi andil terbesar dalam deflasi Kota Pematangsiantar di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami deflasi -0,33 persen (mtm) dengan andil -0,12 persen.
Sedangkan kelompok yang memberi andil inflasi tertinggi adalah kelompok kesehatan dan kelompok yang mengalami deflasi sebesar 0,61 persen (mtm) dan -0,09 (mtm) dengan andil masing-masing -0,02 persen dan 0,01 persen.
Disebutkan juga, dari sisi tekanan inflasi pada bulan Juni, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga adalah daging ayam ras, cabai merah, dan tomat.
Merespon kondisi inflasi saat ini dan dalam rangka mencapai sasaran inflasi nasional tahun 2020 sebesar 3+ 1 persen (yoy), pada periode 2020, maka TPID Kota Pematangsiantar akan terus berkoordinasi dan menindaklanjuti hasil rapat koordinasi provinsi se-Sumatera Utara terkait pengendalian inflasi dan mendorong langkah peningkatan kinerja TPID ke depan.
Baca: Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok Naik, Cabai Rp45 Ribu per Kilogram
Mencermati perkembangan inflasi terkini dan beberapa indikator harga, lanjutnya, inflasi pada periode Juni 2020 diperkirakan tetap terkendali pada sasaran inflasi nasional, meskipun terdapat tantangan dalam menghadapi wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Sinergi antar TPID dan OPD lainnya juga ditingkatkan di tengah wabah Covid-19 yang masih berlanjut, agar laju inflasi dapat terkendali hingga akhir periode 2020. Di antaranya melalui koordinasi antar TPID dan perdagangan antar daerah,” terangnya.
Dia mengharapkan agar melalui rapat tersebut menjadi langkah nyata menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan konkret dalam mengatasi permasalahan inflasi di daerah dan mendorong peningkatan kapasitas perekonomian.
Baca: Dolar AS Tembus Rp14.500, Menko Perekonomian: Tidak Bahaya
Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Edhi Rahmanto Hidayat mengatakan, pihaknya dan TPID dapat terus berkomitmen untuk mendorong capaian inflasi dan mendorong terjaganya pertumbuhan ekonomi.
Tampak hadir, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pematangsiantar Marlise Simamora dan para anggota TPID Kota Pematangsiantar.