Petani ‘Teriak’ Pupuk Subsidi Langka di Simalungun

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut saat berbicara di hadapan warga Kampung Karo, Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, Selasa (28/9/2021).

TANAHJAWA, BENTENGSIANTAR.com– Para petani di Simalungun mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Jika pun ada, harganya mahal sekali, berkisar Rp200 ribu per zak.

Keluhan itu mereka sampaikan langsung saat bertatap muka dengan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara Mangapul Purba, dalam Acara Sosialisasi Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Corona Virus Disease-19 di Sumatera Utara, bertempat di Jambur Kampung Karo, Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, Selasa (28/9/2021).

“Tolong pak Dewan, suarakan aspirasi kami, sekarang itu kami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata Herianto Tarigan.

Menurut Tarigan, kalaupun ada, stoknya terbatas dan dijual dengan harga selangit. Ia mencontohkan pupuk phonska dijual seharga Rp200 ribu per sak.

Menurut warga Tanjung Pasir itu, harga itu tidak logis. Namun, mereka tidak punya pilihan selain harus merogoh kocek lebih dalam.

BacaBuron Sejak 2020, Tersangka Korupsi Pupuk Diringkus di Medan

BacaKartu Si Kerja ‘Setara’ Rp50 Juta, Untuk Siapa? Simak Penjelasan Radiapoh Sinaga

Keluhan serupa juga disampaikan JP Timbul Rajagukguk, seorang petani yang bermukim di Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan. Dia mengungkapkan jika kelangkaan pupuk bersubsidi sudah terjadi sejak lama. Oleh sebab itu, mereka berharap agar politisi PDI Perjuangan tersebut memperjuangkan aspirasi mereka.

Halaman Selanjutnya..

MP Sarankan Bentuk Kelompok Tani

Share this: