Petani ‘Teriak’ Pupuk Subsidi Langka di Simalungun

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut saat berbicara di hadapan warga Kampung Karo, Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, Selasa (28/9/2021).

MP Sarankan Bentuk Kelompok Tani

Menanggapi hal itu, Mangapul Purba menuturkan, akan menyampaikan keluhan para petani tersebut kepada Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, agar memperhatikan nasib para petani.

Namun, dia juga menyarankan agar para petani mengorganisir dirinya dengan membentuk kelompok tani. Dengan berkelompok, maka para petani dapat mengajukan kebutuhan pupuk lewat Rencana Definitif. Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi.

Dijelaskan bahwa lewat RDKK pupuk bersubsidi itu nantinya akan diteruskan kios pengecer ke distributor hingga ke produsen. Dengan begitu, pemerintah dapat menetapkan kebutuhan riil pupuk bersubsidi di tingkat petani.

“Untuk distribusi nanti akan kita awasi, agar benar-benar tepat guna dan tepat sasaran. Jangan sampai petani yang mengusulkan, tapi penyaluran pupuk ke yang lain,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Mangapul Purba bersama staf ahli Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara Dr Aswan Jaya mensosialisasikan Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Corona Virus Disease-19. Kepada masyarakat, politisi yang akrab disapa MP itu kembali mengingatkan warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

BacaPupuk Subsidi Langka di Karo, Petani Terancam Gagal Panen

BacaDitolak Sejumlah Fraksi, Radiapoh Sinaga Curhat Pengangkatan Staf Khusus di Rapat Paripurna

Sebagaimana standar WHO, masyarakat diminta menerapkan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Membatasi Mobilitas dan Interaksi).

“Itulah lima disiplin yang harus kita lakukan. Ayo ingatkan saudara-saudara kita, keluarga sama-sama kita jaga agar terhindari dari Covid-19,” tandas Aswan Jaya.

Halaman Selanjutnya..

RHS Temui Wamentan, Minta Tambahan Kuota Pupuk Bersubsidi

Share this: