Tren Inflasi Nasional 10 Tahun Terakhir Turun dan Terkendali, Siantar 0,58 Persen
- Sabtu, 15 Jun 2024 - 21:09 WIB
- dibaca 8 kali
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, tren inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir tetap terkendali rendah. Bahkan, inflasi Indonesia merupakan yang terendah di dunia. BI mencatat inflasi pada Mei 2024 sebesar 2,84 persen. Ini mengindikasikan inflasi tetap terjaga dibandingkan negara-negara lain.
“Terjaga dalam kisaran target 2,5 plus minus 1 persen di sebagian besar berada dalam kisaran target didukung eratnya sinergi inflasi oleh pemerintah pusat dan daerah serta konsistensi kebijakan BI dalam koordinasi erat pengendalian inflasi pusat-daerah,” kata Perry.
Ini ditunjukkan dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan secara massal di berbagai daerah. Ke depannya, BI memperkirakan inflasi tetap terkendali di kisaran sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.
“Kami apresiasi sebesar-besarnya ke pak Presiden atas konsistensi kepemimpinan arahan inovasi kebijakan serta dorongan sinergi untuk pengendalian inflasi,” imbuhnya.
Pada kegiatan tersebut, diumumkan TPID Award Tahun 2024 sekaligus penyerahan penghargaan.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024, Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga itu diikuti oleh Wali Kota Pematang, Susanti Dewayani, dari Ruang Rapat TB Simatupang Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Jalan H Adam Malik, Jumat.
Di bulan Mei 2024 inflasi Kota Pematangsiantar berada di angka 0,58 persen. Dengan angka tersebut, Susanti mengingatkan agar inflasi bisa terus ditekan dan dikendalikan.
Sebagai salah satu upaya menekan laju inflasi, lanjut Susanti, Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar Gerakan Pangan Murah atau pasar murah di Balei Bolon Lapangan Adam Malik, Jumat (14/06/2024). Gerakan Pangan Murah tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha.
“Bawang merah, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi penyebab inflasi karena pasokan berkurang. Dengan pasar murah, semua bergerak bersama mengendalikan inflasi di Kota Pematangsiantar,” sebut Susanti.
Susanti juga mengucapkan terima kasih kepada KPw BI Pematangsiantar yang telah memfasilitasi untuk zoom meeting tersebut.
“Semoga inflasi dapat dikendalikan lebih baik lagi dan kebersamaan kita dapat berlanjut,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorobin dalam welcome speech-nya menyampaikan apresiasi kepada Pemko Pematangsiantar dan jajaran yang telah memberikan support dan menjalin kerjasama yang baik selama ini.
Muqorobin juga berharap inflasi di Kota Pematangsiantar bisa terus terkendali, melalui kerja sama dan sinergitas berbagai pihak.
Baca: Pemko Siantar Gelar Pasar Murah, Yuk Lihat Jadwal dan Lokasinya di Sini!
Baca: Rekomendasi Mendag ke Kementerian PUPR, Revitalisasi Pasar Horas Siantar
Hadir mengikuti zoom meeting bersama dr Susanti antara lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar, Zulpan, dari Bulog Pematangsianțar, Badan Musyawarah Perbankan Kota Pematangsianțar, pimpinan OPD Pemko Pematangsianțar, PD Pasar Horas Jaya, dan akademisi.