TRS Kecewa, Spanduk Ucapan Natal dan Tahun Barunya di Siantar Dicopot
- Rabu, 26 Des 2018 - 22:46 WIB
- dibaca 446 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Teddy Robinson Siahaan atau yang akrab disapa TRS mengaku kecewa. Bagaimana tidak, spanduk ucapan selamat Natal dan Tahun Baru darinya di beberapa titik di Kota Pematangsiantar dicopot orang tak dikenal (OTK). Sedikitnya, spanduk itu dipasang di enam titik, diantaranya di Jalan Sudirman, MH Sitorus, dan Jalan Gereja.
Pria yang pernah bertarung merebut kursi Walikota Siantar itu menyayangkan tindakan orang yang tidak bertanggungjawab tersebut karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga Siantar. Sejauh ini, TRS hanya berharap agar apa yang dialaminya tidak terulang lagi dikemudian hari, dan untuk mengatasi itu tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat maupun pemerintah.
“Saya pribadi memang tidak habis pikir kenapa ada orang yang jahil dengan mencopot spanduk atau baliho ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru. Itu yang kita sesalkan karena ini kan moment tahunan. Kebetulan, saya dulu pernah mencalonkan diri sebagai calon Walikota Siantar, ya wajar saja saya menyapa masyarakat Siantar, khususnya menyapa puluhan ribu orang yang dulu memberikan dukungan kepada saya,” terangnya.
Baca: 367 Caleg Bakal Berebut 30 Kursi DPRD Siantar, Silahkan Kampanye!
Baca: Paripurna Angket 2 Kali Tak Kuorum, Dugaan Suap Pun Berhembus
Menyampakan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru, kata pria yang juga calon Anggota DPR RI dari Dapil III tersebut, hanya terjadi tidak lebih dari satu bulan di setiap tahunnya. Seiring dengan waktu, baliho maupun spanduk yang dipasang akan diturunkan juga.
“Kita ingin pengalaman ini bisa diperhatikan. Sekecil apapun itu pemerintah harus tanggap karena persoalan kecil bisa menuai ketidaknyamanan warga Siantar. Akibatnya , akan timbul stagnansi pembangunan,” katanya.
Baca: Fraksi PDIP Penyumbang Terbanyak Tak Hadir, Sehingga Paripurna Angket Tak Kuorum
Baca: Anggota DPRD dari Demokrat Ini Tak Mendaftar Bacaleg
TRS menambahkan, pengalaman yang dihadapinya itu bisa saja salah satu masalah dari sekian banyak persoalan yang ada. Hal tersebut tentunya tidak bisa dibiarkan karena hanya memperkeruh atau menimbulkan gesekan diantara masyarakat.
“Artinya, jika kelak orang yang memiliki spanduk atau baliho itu mengetahui siapa yang merusak maupun mencopot apa yang dipasangnya, tidak menutup kemungkinan terjadi hal yang bisa merusak kedamaian,” ucapnya.