SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Masyarakat di Jalan Ade Irma, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, dihebohkan dengan aksi penikaman yang dilakukan keponakan terhadap bude kandungnya sendiri, Minggu (18/4/2021) malam.
Insiden berdarah itu dipicu tuduhan pencurian beras. Idah Pohan menuduh keponakannya Fauzi mengambil beras dari rumahnya.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, kejadian itu bermula ketika Idah baru saja pulang ke rumahnya di Jalan Ade Irma. Saat itu, Idah mendapati berasnya sudah hilang.
Melihat itu, wanita 60 tahun itu kemudian bertanya ke anaknya Sofia soal keberadaan beras tersebut. Sofia kemudian mengatakan kalau Fauzi yang mencurinya.
Mendengar itu, Idah langsung keluar rumah mencari Fauzi. Tak jauh dari kediamannya, mereka berdua pun bertemu. Idah kemudian bertanya soal alasan Fauzi mengambil beras itu.
“Kenapa kau ambil berasku?” tanya Idah ke Fauzi.
Atas pertanyaan itu, Fauzi mengatakan jika dirinya tidak ada mengambil beras Idah.
Baca: Terjadi di Wilayah Hukum Polsek Parapat, Istri Dibacok Gara-Gara Telat Pulang
Baca: Niat Beri Tumpangan Tidur Malah Dirampok, Cincin Emas dan Uang Tunai Raib
Namun tiba-tiba, Idah mengambil batu dan melemparnya. Namun, lemparan batu itu tidak mengenai Fauzi.
Emosi, pria 31 tahun itu pun datang dan menikam budenya pakai gunting sebanyak dua kali. Tikaman itu pun kena ke lengan atas sebelah kiri Idah.
Setelah itu, Fauzi melarikan diri. Tapi, warga setempat yang mengetahui kejadian itu langsung mengejar dan mengamankan Fauzi.
Masyarakat yang sudah emosi pun menghajar Fauzi. Hingga akhirnya, personel Polsek Siantar Utara turun dan mengamankan Fauzi.
Oleh polisi, Fauzi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Siantar untuk mendapat perawatan medis atas luka robek pada kepalanya.
Begitu juga Idah dibawa ke RSUD dr Djasamen untuk mengobati luka akibat tusukan gunting milik pelaku.
Baca: Pengeroyokan Berdarah di Siantar Dipicu Aksi Pemalakan
Baca: Di Pondok Bulu, Anak 7 Tahun Dianiaya dan Direndam Ibu Kandungnya di Dalam Drum
Kapolsek Siantar Utara AKP Manaek Ritonga membenarkan kejadian itu.
“Kasusnya sudah kita tangani dan sedang kita proses lebih lanjut,” kata Manaek.
Sekadar diketahui, Bude berasal dari bahasa Jawa. Bude itu berarti, kakak perempuan ibu atau ayah.