Benteng Siantar

Dua Tahun Merantau, ABK Asal Siantar Hilang Kontak, Dapat Kabar Sudah Meninggal

Riki Samosir, semasa hidup (kanan).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Riki Samosir, seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kota Pematang Siantar, meninggal dunia saat berlayar.

Kabar ini sontak mengejutkan keluarga Riki. Sebab, selama dua tahun merantau, Riki tak bisa dihubungi. Keluarga mendapat kabar setelah Riki sudah tak bernyawa.

Rama Uli, salah seorang keluarga bercerita, Riki bekerja di PT Raja Crew Atlantik (RCA). Riki berangkat dari Siantar ke Tegal pada Juni 2019.

“Dia (Riki) belajar selama kurang lebih tiga bulan untuk mendapatkan buku pelayarannya dan bisa berangkat ke kapal ikan,” kata Rama.

Lalu, sambung Rama, pada 12 Oktober 2019, Riki berangkat ke Singapura menuju kapal tempatnya bekerja. Riki bekerja di Kapal Taihong 6 dengan kontrak kerja selama 2 tahun.

BacaKisah Tele Sihotang, ABK KM Mikhel, Terombang Ambing di Laut Tanpa Makan dan Minum

BacaAda Mayat di Perairan Kwala Serapuh, Apa Itu ABK KM Bintang Surya 88 Yang Terjatuh?

Kemudian, sejak hari keberangkatan itu, Riki tidak bisa lagi dihubungi. Keluarga mendapat informasi bahwa tidak ada jaringan di tengah laut.

“Selama dua tahun kami mencari tahu bagaimana caranya agar bisa mendapat kabar dari paraman saya (Riki) itu,” kata Rama.

Bersambung ke halaman 2..

Bahkan, hingga orangtuanya meninggal dunia, Riki tetap tak bisa dihubungi.

“Saya juga sudah menghubungi pihak perusahaan agar bisa mendapatkan sedikit kabar tentang paraman saya. Tapi, pihak kapal mengungkapkan bahwa tidak ada jaringan dan tidak ada hasil yang kami dapatkan,” ungkap Rama.

Hingga akhirnya, pada 29 Juni 2021, siang sekira pukul 11.00 WIB, keuarga tiba-tiba dihubungi untuk memberitahukan kematian Riki.

“Katanya, paraman saya meninggal karena sakit. Kaki bengkak serta nyeri dan BAK (buang air kecil, red) susah,” jelas Rama.

BacaKisah ABK Asal Siantar, Terdampar 7 Jam di Laut, Niat Bantu Orangtua Malah Disiksa

BacaAda Mayat di Perairan Kwala Serapuh, Apa Itu ABK KM Bintang Surya 88 Yang Terjatuh?

Rama mengatakan, dari informasi yang mereka peroleh, Riki yang sakit sempat dipindahkan ke Kapal Taixiang 11 untuk mendapatkan perawatan medis. Riki dipindahkan ke kapal itu pada 12 Juni 2021.

“Dan, pada tanggal 28 Juni, dini hari sekira pukul 02.12 WIB, paraman saya sudah meninggal,” ucap Rama.

Bersambung ke halaman 3..

Mirisnya lagi, meski sudah meninggal dunia, jenazah Riki tidak bisa dipulangkan ke rumah duka di Jalan Tangki, Kecamatan Martoba, dengan alasan pandemi Covid-19.

Tidak hanya itu, keluarga juga mendapat tawaran dari seseorang. Tawaran tersebut berupa sejumlah uang dengan tujuan agar keluarga setuju jenazah Riki dibuang ke laut.

“Kami memohon bantuan, saudara, teman, instansi yag berkompeten dalam masalah ini, seluruh saudara, dapat membantu agar jenazah paraman kami bisa dipulangkan ke Indonesia. Kami keluarga besar Samosir juga memohon kepada keluarga besar Raja Sonang Sedunia agar memberikan hati untuk membantu. Tolong bantu kami,” pinta Rama.

Rama mengatakan, melalui keluarga yang ada di Jakarta, pihaknya sudah meminta bantuan untuk meneruskan kabar tersebut ke Kemenlu, Kedubes hingga Presiden Joko Widodo.

BacaKapal Meledak di Perairan Sibolga, Nahkoda Ditemukan Tewas, 1 ABK Hilang

Baca10 Ton Bawang Bombay Ilegal, Dipasok dari Malaysia, Masuk Lewat Labuhanbatu

Rama menambahkan, keluarga mereka hanya ingin jenazah Riki dipulangkan, tidak berharap uang kompensasi.