‘Salam Pancasila’, Bukan Salam Keadagamaan tapi Salam Pemersatu Kebangsaan

Share this:
BMG
Kepala BPIP Prof KH Yudian Wahyudi foto bersama dengan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dan peserta dialog menyampaikan Salam Pancasila, bertempat di Auditorium Radjamin Poerba Universitas Simalungun (USI), Pematang Siantar, Selasa (20/9/2022).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Apa itu Salam Pancasila? Tidak banyak orang tahu, terutama di kalangan kawula muda. Jadi, Salam Pancasila itu merupakan salam pemersatu kebangsaan, bukan sebagai salam pengganti salam keadagamaan.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi, dalam bimbingan dan arahannya antara, dalam Acara Dialog Kolaborasi Pembumian Pancasila di Tanoh Habonaron Do Bona Kabupaten Simalungun, bertempat di Auditorium Radjamin Poerba Universitas Simalungun (USI), Pematang Siantar, Selasa (20/9/2022).

Dikatakan, per 31 Agustus 1945, Presiden Soekarno menerbitkan maklumat memperkenalkan salam pemersatu, yaitu ‘salam merdeka’.

Nah, sekarang Indonesia sudah merdeka, padahal kemajuan sangat banyak. Oleh karena itu, Presiden Soekarno ingin ada satu salam pemersatu kebangsaan.

“Kemudian ini dikenalkan kembali oleh Ibu Megawati Soekarno Putri 2017 disesuaikan menjadi salam Pancasila,” ungkap Yudian, sembari mencontohkan salam Pancasila kepada peserta dialog.

“Jadi Salam Pancasila itu sebagai salam pemersatu kebangsaan bukan sebagai salam pengganti salam keadagamaan,” katanya lagi.

Kepala BPIP Prof KH Yudian Wahyudi foto bersama dengan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga memasuki lokasi acara dialog Kolaborasi Pembumian Pancasila di Tanoh Habonaron Do Bona Kabupaten Simalungun, di Auditorium Radjamin Poerba Universitas Simalungun (USI), Pematang Siantar, Selasa (20/9/2022).

BacaViral Larangan Beribadah Jemaat GPdI Siloam di Nagori Bangun Simalungun

BacaMasih Ada Daerah di Sumut Pakai Perda Dominasi Agama Tertentu

Diketahui, dialog tersebut digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pusat bekerjasama dengan Pemkab Simalungun.

Halaman Selanjutnya >>>

Mata Pelajaran Pancasila Jadi Kurikulum Wajib

Share this: