Jokowi Ingin Semua Kota di Indonesia Harus Green, Smart, dan Friendly
- Selasa, 4 Jun 2024 - 17:52 WIB
- dibaca 26 kali
Sementara itu, Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Prof Dr Akmal Malik mengatakan, Rakernas APEKSI XVII ini adalah bagian dari konsolidasi internal antara pemerintah kota se Indonesia, terutama pada wali kota se- Indonesia. Untuk itu diharapkan dalam momentum ini, pemerintah kota se-Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita berharap progres pengembangan pembangunan IKN terus tumbuh baik ke depan,” kata Akmal.
Dia mengharapkan dukungan pemerintah kota maupun kabupaten se-Indonesia lebih maksimal. Terutama untuk pengembangan pembangunan IKN Nusantara.
Selain itu, Akmal berpesan kepada tiga kota di Kaltim, yaitu Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Sesuai arahan Presiden Jokowi, agar menjadi kota liveable dan loveable. Termasuk, infrastrukturnya benar-benar hijau.
“Makanya, tiga kota yang kita punya harus pahami itu. Sebab, pada 2045 penduduk Indonesia 70 persen ada di perkotaan. Makanya, kita harus dorong program ini,” pesannya.
Rakernas APEKSI XVII yang mengusung tema “Kota Sejahtera, Indonesia Maju” dibuka dengan pemukulan lesung oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dan Ketua Dewan Pengurus APEKSI Eri Cahyadi. Hadir dalam pembukaan tersebut, Forkopimda Provinsi dan wali kota se-Indonesia.
Usai mengikuti pembukaan Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024, Susanti meninjau stand UMKM Kota Pematangsiantar dan UMKM kota lain di halaman BSSC Dome Balikpapan.
Ditemui usai acara, Susanti menuturkan kegiatan Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024 yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kota, khususnya Kota Pematangsiantar.
Baca: Smart City Bukan Sekadar Impian, Pemko Siantar Kebut Penyusunan Masterplan
Baca: Smart City Bukan Hanya Tentang Teknologi, Melainkan Ada Hal yang Tak Kalah Penting
Dia menyadari kota yang baik ke depan adalah kota yang ramah pejalan kaki, disabilitas, bersepeda, terhadap perempuan dan anak, asri atau ramah lingkungan.
“Jadi, artinya kota itu harus green, smart, dan friendly atau nyaman untuk siapa saja,” tandas Susanti.