Tahukah Anda Siapa Letda Sujono? Forkopimda Sumut Upacara di Tugunya Setiap Tahun
- Selasa, 1 Okt 2024 - 20:56 WIB
- dibaca 72 kali
BANDAR HULUAN, BENTENGSIANTAR.com– Alkisah di sebuah desa Kabupaten Simalungun pada tahun 1957, tepatnya di Nagori Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan. Ada Perkebunan Bandar Betsy. Dulunya, milik Belanda yang ‘diakuisisi’ menjadi milik pemerintah Republik Indonesia (RI).
Perkebunan Bandar Betsy sendiri didirikan pada tahun 1918 oleh Belanda. Dalam perkembangannya, perkebunan itu telah beberapa kali mengalami restrukturisasi.
Nah.. saat pemerintah RI melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahan Belanda pada tahun 1957, Perusahaan Perkebunan Bandar Betsy diambil alih pemerintah RI dari Perusahaan HVA, dan dinasionalisasi menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).
Setelah beberapa kali mengalami perubahan, perkebunan itu kemudian menjadi PT Perkebunan Nusantara III di Kabupaten Simalungun.
Lalu, muncul para penggarap perkebunan yang menggabungkan diri mereka ke Barisan Tani Indonesia (BTI), sebuah organisasi yang berafliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dengan adanya dukungan BTI, para penggarap menanami lahan dengan berbagai tanaman. Kegiatan tersebut dilarang oleh Peltu Sudjono dan tiga anggotanya saat melakukan patroli.
Larangan tersebut mendapat perlawanan.
Baca: ‘Salam Pancasila’, Bukan Salam Keadagamaan tapi Salam Pemersatu Kebangsaan
Baca: Mengarusutamakan Pancasila Menyongsong Bonus Demografi 2045
Saat salah satu anggota BTI berupaya merampas helmnya, Peltu Sujono memukul anggota BTI itu dengan tongkatnya. Tidak terima dengan tindakan Peltu Sujono, anggota BTI yang berjumlah sekitar 200 orang marah dan kemudian balik menyerang Peltu Sujono dengan peralatan pertanian yang mereka bawa, yang mengakibatkan Peltu Sujono tewas.
Kisah itu kemudian ditampilkan dalam fragmen yang diberi nama ‘Peristiwa Bandar Betsy yang menewaskan Peltu Letda Sujono’.