Benteng Siantar

Pengurus Purna Paskibra: Kami Siap Berdamai

Bendahara Purna Paskibra Indonesia Kota Siantar Patar Polin Sinaga, didampingi Ketua Purna Paskibra Davidson Tampubolon, ketika diwawancarai BENTENGSIANTAR.com di Lapangan Haji Adam Malik Pematangsiantar, Senin (30/7/2018).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pengurus Purna Paskibra Indonesia Kota Siantar mengaku, insiden penganiayaan sejumlah Paskibra terhadap kernet angkutan kota (angkot) Sinar Beringin Jodesman Silalahi (24), bukan menjadi tanggung jawab mereka. Hal itu karena insiden pengeroyokan pada Sabtu (28/7/2016), tidak terjadi di waktu latihan Paskibra.

“Itu sudah di luar jam latihan. Kalau kejadiannya di lapangan (H Adam Malik sebagai tempat latihan), masih tanggung jawab kami,” kata Patar Polin Siahaan, Bendahara Purna Paskibra Indonesia Kota Siantar, kepada BENTENGSIANTAR.com, Senin (30/7/2018).

Namun, Patar mengungkapkan jika yang terlibat dalam peristiwa itu adalah senior Paskibra.

“Saat itu, mereka (senior Paskibra, red) memang sedang mengawal putri Paskibra. Karena sudah pernah kejadian, ketika pulang, putri Paskibraka diganggu orang,” katanya.

Patar pun membenarkan bahwa ada 4 senior Paskibra yang diamankan Polres Siantar dalam peristiwa tersebut. “Kalau kronologis pastinya kami tidak tahu, karena kami tidak di lokasi waktu kejadian. Kemarin juga sudah ada upaya mediasi tapi korban minta lanjut. Kalau kami siap berdamai,” pungkasnya.

Ditanya apakah ada komunikasi lanjut dengan senior Paskibra dan anggota Paskibra lainnya terkait permasalahan itu, Patar mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan itu.

“Sekarang kan masih fokus latihan. Apalagi menjelang 17 Agustus ini. Nantilah kalau ada waktu senggang, kami panggil semua. Tapi, mereka (senior Paskibra) juga katanya dipukul,” ucapnya, tanpa mau membeberkan nama-nama senior Paskibra yang terlibat dalam insiden itu.

(Baca: Oknum Anggota Paskibra Keroyok Kernet Angkot Sinar Beringin, Penumpang Wanita Ditendang)

(Baca: Suci Izdihar Hulwa, Paskibraka Siantar Menuju Istana Negara)

Terkait persoalan itu, Patar mempersilakan polisi untuk mengusutnya sampai tuntas.

“Silakan diusut, ada 60 orang anggota Paskibra,” katanya.

Apabila terbukti, tegas Patar, pihaknya akan memecat anggota Paskibra tersebut.

“Tindakan tegas akan memecat kalau terbukti. Jauh sebelumnya sudah kami tekankan jangan sampai ada yang arogan,” tegasnya.