SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan mengungkap pelaku pembunuhan Elfi Manik, Guru Les Bimbingan Belajar (Bimbel) Ganesha Operation (GO) Kota Pematangsiantar. Dari sederet saksi, polisi juga telah memintai keterangan Ferdi Erdi Siadari (26), mantan kekasih korban.
Kepada BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com), Ferdi menuturkan, ia sudah diperiksa polisi selama 24 jam di Asrama Polisi (Aspol) Polres Simalungun, terkait meninggalnya korban. Namun dalam pemeriksaan itu, penyidik menyatakan tidak ada bukti yang mengarah terkait dengan meninggalnya mantan kekasihnya itu.
“Aku juga baru tahu dari pacarku kalau dia (korban) meninggal. Beberapa jam setelah itu, barulah aku dihubungi polisi dan minta bertemu, sebelum akhirnya dibawa ke Aspol” ujar Ferdi, yang juga berprofesi sebagai guru ini, Senin (24/12/2018).
Ferdi mengungkapkan, dalam pemeriksaan itu, handphone miliknya disita petugas untuk kepentingan penyelidikan. Ia juga mengaku dicerca berbagai pertanyaan tentang hubungannya dengan korban, keberadaan dirinya dalam kurun waktu empat hari terakhir hingga hal-hal yang berkaitan dengan korban.
Selain dia, polisi juga memintai keterangan terhadap pacarnya Boru Limbong. Namun menurut Ferdi, hal itu justru sebagai salah satu bukti bahwa ia tidak berkaitan dengan tewasnya korban.
“Hari Rabu, Kamis dan Jumat, aku selalu bersama dia (pacar). Kami selalu makan sama sebelum aku pulang ke Sidamanik. Jadi, itu jugalah yang menjadi bukti kalau aku tidak tahu menahu tentang kasus ini,” pungkasnya.
Baca: Diduga Dibunuh, Jasad Guru Les GO Ditemukan di Bendar Belakang Rumah
Baca: Pelaku Perampokan Kantor Pos Panei Tongah Diringkus, Empat Tersangka Didor
Mengenai dugaan jika dirinya sebagai pelaku pembunuhan, Ferdi mengaku kecewa atas informasi beredar tersebut. Selain membuatnya dan keluarga syok, ia juga mengaku malu karena kini menjadi buah bibir di tengah masyarakat.
Maka dari itu, ia berharap polisi segera mengungkap kasus pembunuhan ini, agar selain membuat pihak keluarga sedikit terobati, juga membuat nama baik dan keluarga kembali pulih seperti sedia kala.
Pacaran Delapan Bulan
Pada kesempatan itu, Ferdi mengisahkan bahwa ia dan korban berkenalan di Pematangsiantar pada 2017 lalu, saat sama-sama berprofesi sebagai pengajar. Keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan pacaran, sebelum akhirnya putus di tahun yang sama.
“Kami pacaran sampai delapan bulan saja. Dan, aku juga sudah pernah dikenalkan dengan orangtuanya,” ujar Ferdi.
Menurut Ferdi, saat keduanya memutuskan untuk tidak lagi bersama, ia dan korban juga sepakat untuk tidak berkomunikasi, baik melalui telepon maupun media sosial (medsos). Hal itu juga membuat Ferdi untuk mengubah nama korban di kontak teleponnya menjadi salah satu huruf abjad, serta memutus hubungan pertemanan mereka di akun media sosialnya.
“Mulai saat itu, kami tidak pernah lagi komunikasi karena aku juga sudah punya pacar, yaitu Boru Limbong,” pungkasnya.
Sebelumnya, Elfi Manik ditemukan tewas mengapung di bendar belakang rumahnya di Nagori Laras Dua, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (22/12/2018). Sebelum ditemukan meninggal, Guru pengajar di Ganesha Operation (GO) ini sempat hilang selama dua hari.
Baca: Pesan GrabCar dari Suzuya, Tiba di Bandar Betsy, Sopir ‘Digas’, Mobil Dilarikan
Baca: Hati-hati Modus Baru Pencurian, Pelaku Berpura-pura Jadi Korban Laka Lantas
Kekasih korban Sando Revandi Sipayung juga sempat mencari ke rumah korban. Namun saat akan dibuka, pintu rumah korban tertutup dari dalam.
Sando dan beberapa masyarakat berusaha masuk dari belakang. Pintu belakang rumah korban terbuka. Sandro dan beberapa tetangga masuk dan di dalam rumah ditemukan bercak darah, anting milik korban terlepas. Kuat dugaan korban dianiaya di dalam rumah, lalu jasadnya dibuang ke saluran irigasi, sebelum akhirnya ditemukan meninggal di bendar belakang rumahnya.