SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kota Pematangsiantar masih menempati posisi ketiga sebagai kota paling toleran se-Indonesia. Hal itu bukan tak beralasan. Salah satu buktinya adalah adanya masjid dan gereja yang berdampingan di Jalan Medan Simpang Pertamina, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba.
Adalah Masjid Bakti yang bersebelahan langsung dengan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI). Hanya sebuah gang yang memisahkan ke dua rumah ibadah tersebut.
Salah seorang warga sekitar Zulham menuturkan, rasa toleransi sudah terjalin sejak dulu di daerah tersebut. Kata dia, saling menghargai sesama pemeluk agama menjadi hal yang biasa.
“Kalau kami lagi ibadah di masjid, pihak gereja akan menghargai dan menjaga kondusifitas. Begitu juga sebaliknya,” ucapnya saat ditemui BENTENG SIANTAR, ketika hendak solat di Masjid Bakti, Senin (6/5/2019).
Baca: Siantar Kota Toleran Ketiga Versi Setara Institute
Baca: Berkunjung ke Kedai Kopi Nainggolan, Djarot Apresiasi Tingginya Toleransi di Siantar
Zulham mengungkapkan, para pemuda gereja dan masjid juga tetap menjaga hubungan agar tetap harmonis. Apalagi, saat bulan puasa, para pemuda GKPI tetap menghargai umat yang berpuasa.
“Kalau di Siantar, hal seperti ini wajar terjadi, karena memang toleransi di kota ini sangat besar,” ujarnya.
Baca: Aksi Solidaritas dari Siantar Tolak Penyegelan Gereja di Jambi
Baca: Dosen di Arab Saudi: Impor Budaya Arab Memicu Intoleransi
Zulham berharap, Kota Pematangsiantar dapat kembali menjadi urutan pertama kota paling toleransi. Ia tak ingin ada oknum-oknum yang mencoba mengganggu toleransi yang sudah terjalin lama.