SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Daftar petugas pemilihan umum (Pemilu) yang meninggal kian bertambah. Tercatat, sudah tiga petugas dan satu personel kepolisian yang tewas.
Teranyar, Hazizah Daulay, Anggota KPPS di TPS 12, Jalan Murai, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat, menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (10/5/2019) pagi.
Ibu empat anak itu sempat dirawat sekitar lima hari di Rumah Sakit (RS) Murni Teguh Medan. Namun, takdir berkata lain. Nyawa wanita yang juga PNS di Puskesmas Balata, Simalungun, itu tak tertolong lagi.
Putra, anak sulung Hazizah bercerita, kondisi ibunya sudah memburuk sejak Selasa (30/4/2019). Oleh keluarganya, Hazizah kemudian dibawa ke RS Harapan Siantar untuk dirawat. Lalu, Sabtu (4/5/2019), dokter RS Harapan menyarankan agar Hazizah dirujuk ke Medan.
“Besoknya, Minggu, kami bawa ke Murni Teguh,” kata Putra, saat ditemui BENTENG SIANTAR, di kediamannya, Jalan Murai, Sabtu (11/5/2019) siang.
Pria berusia 22 tahun itu menuturkan, kesehatan ibunya memang menurun sejak menjadi petugas pemilu.
“Waktu pemilu itu kan kerja seharian. Makan nggak makan, tidur nggak tidur. Semakin buruk lah kondisinya,” ujar mahasiswa Fakultas Pertanian di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini.
Baca: Kanit Provos Polsek Bosar Maligas Meninggal Laka Lantas Usai Mengawal Logistik Pemilu
Baca: Ketua KPPS 12 Sukadame Tutup Usia, Nasib: Abang Kelelahan
Putra menambahkan, sesuai pemeriksaan dokter, ibunya menderita penyakit Bilirubin. “Sebelumnya Bunda nggak pernah opname,” ucapnya.
Atas kejadian itu, Putra berharap, pemerintah dapat memperbaiki regulasi pemilu. “Petugas pemilu itu juga kan butuh istirahat. Ke depan, mudah-mudahan nggak seperti ini (pemilu 2019) lagi,” harapnya.
Senada disampaikan Mutia, anak ketiga Hazizah. Kata siswi kelas X SMA Negeri 6 Siantar ini, malam setelah pemilu, ibunya sering demam.
“Malamnya bunda juga demam. Tapi ditahan-tahan aja sakitnya. Kecapekan memang waktu pemilu itu. Bunda minta diurut juga. Tapi nggak jadi,” ujar gadis berusia 16 tahun ini.
Sementara itu, dua petugas pemilu lainnya yang meninggal, yakni Walmen Butarbutar, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 12, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara. Walmen tutup usia pada Sabtu (27/4/2019) malam.
Sebelum meninggal, pensiunan Guru SMP Negeri 8 Siantar ini disebut mengalami kelelahan setelah mengikuti proses panjang pemilu serentak 2019.
Selanjutnya, Ismail Sembiring (70), anggota KPPS di TPS 3, Jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, meninggal dunia, Selasa (30/4/2019) sore.
Baca: Lagi, Petugas Pemilu di Siantar Meninggal Dunia
Baca: Innalillahi, Personel Polres Psp Gugur Saat PAM Pemilu di Hutaimbaru
Yang terakhir yakni seorang personel kepolisian. Dia adalah Kanit Provos Polsek Bosar Maligas Aiptu Tunggul Simbolon. Tunggul mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dan meninggal dunia usai melakukan pengawalan logistik pemilu ke KPU Simalungun, Senin (29/4/2019) dini hari.