SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Uwan Damanik, seorang driver ojek online (ojol) yang ditikam hingga tewas di salah satu warung Jalan Cokro, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat, dikabarkan sempat terlibat perkelahian sepekan lalu. Perkelahian itu terjadi di depan warung kopi Koktong, Jalan Cipto, Siantar Barat.
“Yang berkelahi itu mirip kali sama korban (Uwan) ini. Seminggu yang lalu lah itu,” kata BL, salah seorang pemuda yang menyaksikan perkelahian itu, kepada BENTENG SIANTAR, Sabtu (28/9/2019) malam.
BL mengungkapkan, perkelahian itu antara Uwan dengan calon penumpang. Namun, BL tidak mengetahui persis apa persoalannya. Dikatakan, Uwan dengan si calon penumpang sudah saling memaki. Hingga akhirnya, keduanya terlibat perkelahian.
“Ada dua jam mereka berkelahi,” ujar BL.
Setelah itu, tambah BL, calon penumpang tersebut mengancam Uwan. “Dia (calon penumpang) bilang kalau dia akan terus mencari korban ini,” ucap BL.
Sebelumnya, Uwan Damanik tewas setelah ditikam orang tak dikenal, Sabtu (28/9/2019) dini hari. Pria berusia 39 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah menderita luka tusuk 7 liang. Uwan tak sempat mendapatkan perawatan medis.
Keluarga Uwan menyebut bahwa peristiwa ini sudah direncanakan. Dan pelakunya diduga pembunuh bayaran.
Baca: Driver Ojek Online Ditikam Hingga Tewas, Pelaku Diduga Pembunuh Bayaran
Baca: Duel Hebat di Lapo Tuak, Awalnya Diskusi, Tiba-tiba Gaduh dan Tewas
Informasi diperoleh, kejadian itu bermula ketika Uwan bersama seorang temannya baru saja pulang dari Pasar Dwikora, Siantar Utara. Keduanya mengendarai satu unit becak bermotor (betor).
Setibanya di Jalan Cokro, keduanya singgah untuk minum bandrek. Beberapa saat berselang, pelaku datang dengan mengendarai satu unit sepedamotor Honda jenis matic bersama seorang temannya.
Pelaku masuk ke warung dan duduk berhadapan dengan Uwan. Sedangkan temannya duduk di atas sepedamotor. Saat itu, pelaku memesan mie.
Namun tiba-tiba, suasana mencekam. Pelaku berdiri dan membuka jaketnya. Lalu, pelaku mengeluarkan sebilah pisau dari balik jaketnya dan langsung menikam Uwan.
Uwan tak berdaya dan tak bisa melawan. Luka akibat tikaman itu cukup dalam. Uwan terkapar. Melihat itu, teman Uwan mencoba menolong. Dia menyirami pelaku dengan air panas. Sayangnya, perlawanan itu tak berhasil.
Pelaku pun ikut menyerang teman Uwan. Akibatnya, temannya tersebut melarikan diri. Tak sampai di situ, pelaku kembali menikam Uwan hingga 7 liang. Tikaman itu mendarat di perut, dada, dan punggung Uwan.
Baca: Kejadian di Siantar, Karena Saling Tatap, Nyawa Tukang Rujak Melayang
Baca: Perkelahian Berujung Maut, Pelajar SMA Tewas di Malam Pesta Rondang Bintang
Setelah itu, pelaku membayar pesanannya dan melarikan diri. Warga kemudian mengevakuasi tubuh Uwan ke Rumah Sakit (RS) Vita Insani Kota Siantar.
Jenazah Uwan pun sudah diotopsi. Kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Kini, jenazah Uwan sudah disemayamkan ke rumah duka di Desa Buah Bolon, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya, Simalungun.