SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pelaku pembunuhan terhadap Vicky Erwanto Damanik alias Uwan Damanik, seorang driver ojek online di Siantar, pada Sabtu (28/9/2019) dini hari lalu, hingga kini belum terungkap. Sejumlah saksi, termasuk pekerja di warung kaki lima, lokasi pria berusia 39 tahun itu dibantai, telah dimintai keterangan.
Polisi juga sudah membuka kamera pengintai atau CCTV di sekitar lokasi kejadian, Jalan Cokro, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat. “CCTV sudah kita lihat,” kata Kasubbag Humas Polres Siantar Aipda Napena Surbakti, kepada BENTENG SIANTAR, Senin (30/9/2019).
Namun, Napena belum mau berbicara lebih jauh soal isi rekaman CCTV tersebut. Napeda berdalih jika hal itu untuk kepentingan penyelidikan.
Begitu juga saat disinggung soal ciri-ciri pelaku, Napena masih enggan membeberkannya. “Masih penyelidikan. Itu (ciri-ciri pelaku) rahasia,” ucapnya singkat.
Sementara, menurut Sari (19), pekerja di warung mie goreng tempat korban Uwan Damanik dan temannya Andreas singgah, mengungkapkan antara pelaku dan korban dini hari itu duduk berhadap-hadapan. Menurut Sari, sesaat duduk itu sama sekali tidak ada pertengkaran.
Saat itu, kata Sari, pelaku memesan mie goreng.
“Aku malah sempat bilang; tidak ada lagi telur dan dijawab pelaku, gak pakai telur juga tidak apa-apa,” kata Sari.
Baca: Driver Ojek Online Ditikam Hingga Tewas, Pelaku Diduga Pembunuh Bayaran
Baca: Driver Ojol Dibunuh, Kabarnya Terlibat Perkelahian di depan Koktong Minggu Lalu
Sesudah memesan mie goreng, lanjut Sari, pelaku berdiri sembari membuka jaketnya dan menarik belati. Lalu, pelaku tampak beringas menikam tubuh korban.
Sementara, teman korban (Andreas) yang saat itu berada di samping korban sempat berusaha menghalangi pelaku dengan menyiram air panas. Tapi, pelaku malah semakin beringas dan berusaha menyerang. Rekan korban pun lari menyelamatkan diri.
Lalu, pelaku kembali menikam tubuh korban berkali-kali. Puas menikam korban, pelaku kemudian meninggalkan lokasi. Sementara korban kritis dengan luka serius di tubuhnya.
“Sebelum pergi, pelaku masih sempat membayar mie goreng pesanannya sebesar Rp10 ribu,” sebut Sari.
Tentang pelaku, Sari mengaku sama sekali tidak mengenalinya. Namun, ia menyebutkan jika pelaku memiliki ciri-ciri badan tegap, kulit sawo matang dengan pangkas rambut pendek.
“Kalau badannya tak pala tinggi (tubuh pelaku tidak terlalu tinggi, red),” ungkap Sari, saat berada di Mapolres Siantar.
Menurut Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar dr Reinhard Hutahaean, korban menderita luka serius di sejumlah tubuhnya. Reinhard menyebutkan, ada tujuh luka tusukan senjata tajam (sajam), dengan luka di bagian dada, perut, lengan kanan dan punggung.
“Ada tikaman menembus rongga dada dan perut,” ungkap Reinhard.
Baca: Duel Hebat di Lapo Tuak, Awalnya Diskusi, Tiba-tiba Gaduh dan Tewas
Baca: Kejadian di Siantar, Karena Saling Tatap, Nyawa Tukang Rujak Melayang
Dijelaskan bahwa kematian korban diakibatkan pendarahan terlalu banyak di rongga dada dan perut. Luka tusukan itu disebabkan kekerasan benda tajam.