Lima Sikap Aneh di Balik Sadisme Pelaku Pembunuhan Driver Ojek Online
- Kamis, 3 Okt 2019 - 16:07 WIB
- dibaca 4.778 kali
Dari lokasi kejadian, Suheri pergi ke Kandang Besar, Jalan Pattimura. Di sana, Suheri mendatangi salahsatu warnet (warung internet) dan meminjam piring. Kemudian, Suheri memakan mie goreng yang ia pesan dari Jalan Cokro tersebut.
“Malam setelah kejadian itu, si pelaku tidak pergi ke mana-mana. Ia begadang semalam suntuk di seputaran kota ini saja,” ungkap petugas yang tak ingin namanya disebut tersebut.
Keesokan harinya juga, menurut penuturan para tetangga, tersangka Suheri diketahui sama sekali tidak melarikan diri. Ia juga tidak meninggalkan kediamannya. Suheri tetap santai, seakan-akan tak ada masalah. Dia tetap beraktivitas seperti biasanya.
“Setelah kejadian, pelaku selama ini masih ada di rumahnya. Biasa aja. Nggak ke mana-mana. Kami juga gak tahu kalau dia yang membunuh driver ojek online itu,” kata tetangga pelaku.
Dalam konferensi pers yang digelar Polres Siantar, Kamis (3/10/2019), Kabag Ops Kompol Biston Situmorang mengungkapkan, motif tersangka Suheri nekat melakukan pembunuhan terhadap korban Uwan Damanik dikarenakan dapat bisikan gaib. Dari hasil interogasi polisi, pelaku mengaku mendengar kata-kata; ‘kumatikan mata pencaharianmu’.
“Dalam bisikan itu, pelaku mendengar kata-kata ‘kumatikan mata pencaharianmu’. Lalu, tersangka nekat menghabisi nyawa korban,” terang Kompol Biston Situmorang, didampingi Kasat Reskrim Iptu Nur Istiono.
Setelah mendengar bisikan itu, pelaku Suheri meraih belati dari balik bajunya kemudian menikam tubuh korban Uwan Damanik berkali-kali. Akibat penikaman itu, korban Uwan Damanik tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Vita Insani Kota Pematangsiantar, Sabtu (28/9/2019) dini hari.
Baca: Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Mantan Satpam Kalam Kudus Tikam Driver Ojol
Baca: Driver Ojol Dibunuh, Kabarnya Terlibat Perkelahian di depan Koktong Minggu Lalu
Menurut penjelasan Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar dr Reinhard Hutahaean belum lama ini, korban menderita luka serius di sejumlah tubuhnya. Reinhard menyebutkan, ada tujuh luka tusukan senjata tajam (sajam), dengan luka di bagian dada, perut, lengan kanan dan punggung.
“Ada tikaman menembus rongga dada dan perut,” ungkap Reinhard.
Dijelaskan bahwa kematian korban diakibatkan pendarahan terlalu banyak di rongga dada dan perut. Luka tusukan itu disebabkan kekerasan benda tajam.