Tentang Fenomena Patologi Sosial, Hingga Astronout Singgung Judi
- Senin, 11 Nov 2019 - 13:13 WIB
- dibaca 200 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Patologi sosial yang fenomenal menjadi perhatian banyak pihak di Kota Pematangsiantar. Oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun, kemudian mengangkat topik tersebut dalam dialog publik, dengan menghadirkan sejumlah tokoh kompeten, salahsatunya Astronout Nainggolan, Anggota DPRD Siantar.
“Patologi yang dapat didefenisikan sebagai gejala penyakit sosial dalam masyarakat yang di dalamnya terjadi disorientasi nilai dan norma,” ucap Kristian Silitonga, saat membuka Dialog Publik, bertemakan Fenomena Patologi Sosial di Pematangsiantar, yang diadakan GMKI Pematangsiantar-Simalungun di Patarias Cafe, Sabtu (9/11/2019) lalu.
Ia mengemukakan bahwa penyakit itu terjadi ketika masyarakat telah kehilangan ruang-ruang berdiskusi dan berdialektika, sehingga melemahkan fungsi kontrol yang dimiliki masyarakat itu sendiri.
“Boleh jadi salah satu penyebab patologi adalah penguasa, karena minimnya ruang berdiskusi untuk bersuara terhadap kebijakan-kebihjakan penguasa,” ujar Kristian.
Sementara, Patologi bagi tokoh muda, Tumpak Hutabarat adalah kemiskinan dan kebodohan. “Kemiskinan dan kebodohan ini tercipta ketika kita tidak disuguhi ide-ide dan gagasan oleh figur pemerintah,” ujar Tumpak.
Tumpak berpendapat bahwa kurangnya ruang sebagai saluran berekspresi para pemuda membuat masyarakat miskin gagasan, sehingga tak ayal saluran-saluran berekspresi tersebut dapat dicurahkan pada hal-hal yang konvensional dan buruk.
“Jadi, untuk menelusuri sebab-musabab dan kondisi patologi sosial di masyarakat ini perlu kajian-kajian ilmiah dari kampus, dari mahasiswa sebagai rekomendasi untuk pihak yang punya otoritas,” ujar Tumpak, yang sering dipanggil si Parjalang ini.
Baca: Erwin Siahaan, Driver Ojol Lolos Anggota DPRD Medan, Ungkap Rahasia Sukses
Senada dengan Tumpak, Anggota DPRD Astronout Nainggolan meminta berpikir rasional dengan mengibaratkan patologi sebagai penyakit. “Jadi, kalau orang sakit pasti dibawa ke rumah sakit. Sama dengan orang berjudi untuk menyembuhkannya, maka bisa dijajaki membuat suatu lokasi khusus,” ujar Astronout.