SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Kerukunan Bangsa (GKB) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melantik jajarannya di Siantar dan Simalungun. Pelantikan digelar di Restoran Internasional, Jalan Gereja, Siantar Barat, Senin (16/12/2019) sore.
Pada pelantikan itu, Jamansen Purba terpilih sebagai Ketua, Sekretaris Herman Maris dan Bendahara Erick Ginting. Ketiganya menjadi pengurus periode 2019-2024.
BACA: Istri Wakil Walikota Siantar Didemo saat Pelantikannya sebagai Ketua Himpaudi
“Saat ini, sangat banyak gejolak, terutama dalam Pemilu dan Pilkada yang akan datang. Isu-isu radikalisme sangat rawan. Ini yang harus kita tangkal,” kata Ketua DPD GKB Sumut Fernando Simanjuntak.
Fernando mengatakan, dalam Pilkada 2020 mendatang, jangan ada yang sampai dibeli. “Kalau dibeli berarti sama dengan yang lain. Menjadi sampah di tengah masyarakat. Mari kita lihat siapa yang pantas didudukkan. Ketika salah memilih, hancur kita,” ucapnya.
Menurut Fernando, money politik bisa dicegah ketika perubahan berasal dari diri kita sendiri.
“Hidup puluhan tahun, harga 200 sampai 300 ribu. Itu tidak buat kaya. Uang perlu, tapi jangan sampai menghancurkan anda,” ujarnya.
BACA: Pelantikan Badan Pengurus Cabang GMKI Siantar-Simalungun, Ini Susunannya
Fernando menegaskan, dirinya tidak akan segan memecat kader GKB yang ikut money politic.
“Kalau saya dengar, saya tindak tegas. Saya pecat, tidak bisa masuk GKB lagi,” tegasnya.
Masih di lokasi yang sama, Ketua DPC GKB Siantar-Simalungun Jamansen Purba mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPD yang telah mempercayakan mereka sebagai pengurus.
“Organisasi ini baik. Organisasi ini menyatukan tanpa membedakan suku, agama, budaya dan ras. Kita harus menjadi garam, terang, dan air. Mari bergandengan tangan untuk mengisi roda pergerakan kehidupan,” ujarnya.
BACA: Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Pelantikan DPRD Siantar, 5 Mahasiswa Diamankan
Jamansen optimis, GKB mampu merajut kebersamaan dan menangkal radikalisme yang selama ini menyebabkan ketidaknyamanan.
“Kita juga siap bekerjasama dengan eksekutif, yudikatif dan eksekutif untuk membangun Siantar dan Simalungun,” ucapnya.