Bukan Dikubur, Bangkai Babi Dibakar di Tepian Bah Bolon, Petugas Damkar Pun Datang

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Petugas Damkar saat menyirami bangkai babi yang dibakar di pinggiran Sungai Bah Bolon, Jalan Sisingamangaraja, Siantar Utara, Selasa (14/1/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Petugas Kecamatan Siantar Utara menemukan 23 bangkai babi di pinggiran Sungai Bah Bolon, Jalan Sisingamangaraja, Siantar Utara, Selasa (14/1/2020). Petugas pun turun ke lokasi setelah masyarakat mengeluh atas adanya bau bangkai hewan dari pinggiran sungai tersebut.

Bangkai babi itu ditemukan dalam kondisi menumpuk. Dari 23 bangkai itu, petugas menemukan tiga bangkai yang dibungkus dalam goni di pinggir jalan. Petugas kecamatan bersama petugas kebersihan kemudian berinisiatif membakar tumpukan bangkai babi itu.

Bau busuk bakaran bangkai itu pun sagat menyengat. Api terus menjalar semakin tinggi. Hingga akhirnya, petugas kecamatan memanggil petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menyirami bangkai yang terbakar tersebut.

Salah seorang warga mengatakan, dirinya sudah mencium bau busuk itu sejak Sabtu (11/1/2020). Ia mengaku sempat protes ke orang yang tak dikenal yang membuang bangkai babi ke sunga itu.

“Kami sempat melihat ada yang buang babi. Sudah mau berkelahi juga kami sama orang yang membuang itu,” ungkap warga.

Warga lainnya menyebut, mereka sering juga melihat bangkai babi terapung di Sungai Bah Bolon.

BacaBangkai Babi Cemari Sungai Bah Na Sorma, Camat Siantar Marihat Hanya Bilang ‘ No Comment’

Sementara itu, Camat Siantar Utara Hamzah membenarkan pembakaran bangkai babi itu. Hamzah mengatakan, pihaknya tidak mengubur bangkai babi itu karena sudah dalam kondisi lunak.

“Bentuknya sudah hancur. Sudah busuk. Jadi kami inisiatif membakar. Petugas kita yang turun itu pun muntah-muntah,” ucapnya.

Hamzah beralasan, jika bangkai babi itu dikubur, dapat mencemari air di Sungai Bah Bolon. Kata dia, banyak warga yang memanfaatkan air dari sungai tersebut.

“Kita takut kalau dikubur masyarakat yang menggunakan air bersih dari sungai jadi penyakitan,” ujarnya.

BacaVirus Kolera Menyebar ke Simalungun, Seekor Babi Mati

Hamzah mengaku, pihaknya sudah memperingatkan warga untuk tidak membuang bangkai babi yang terserang penyakit virus hog cholera atau virus kolera babi.

“Kita sudah sampaikan ke masyarakat kalau ada babi yang mati, dikuburkan saja,” katanya.

Share this: