SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Direktur SDM (Sumber Daya Manusia) PD PHJ (Perusahaan Daerah-Pasar Horas Jaya) Imran Simanjuntak menanggapi santai keresahan pedagang Pasar Horas yang sering mengalami pencurian. Ia juga tidak mempermasalahkan langkah asosiasi pedagang yang tergabung dalam Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
“Nggak masalah. Aku ngak takut kalau nggak berbuat jahat,” kata Imran Simanjuntak, ketika ditemui di salahsatu kafe Jalan Artileri, Kelurahan Bukit Sofa, Rabu (12/2/2020).
Imran menjelaskan, selama ini, pihaknya sudah melakukan antisipasi atas kasus-kasus pencurian itu. Salahsatunya menyiagakan petugas jaga malam.
“Ada 40 petugas jaga malam. Tiap malam ada 28 yang bertugas. Masing-masing 7 orang di setiap gedung (Pasar Horas),” jelasnya.
Imran juga menuturkan, PD PHJ telah merencanakan pemasangan kamera pengintai atau CCTV di Pasar Horas. “Tahun 2020 sudah dianggarkan untuk CCTV,” ucapnya.
Baca: Kios Pasar Horas Sering Kemalingan, Organisasi Pedagang Ngadu ke DPRD Siantar
Menurut Imran, kasus pencurian ini merupakan penyakit masyarakat. Menurutnya, kalau 7 orang per gedung yang jaga malam itu sudah memadai.
“Tapi kan maling sudah lebih pintar sekarang. Antisipasi sudah kita lakukan. Petugas jaga malam itu selalu patroli,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Imran menegaskan, pihaknya selalu bertindak tegas jika ada pegawai yang terlibat kasus pencurian.
“Sudah ada beberapa pegawai yang kita pecat karena ketahuan mencuri. Tiga atau empat orang itu,” bebernya.
Baca: Pedagang Pasar Balairung Rajawali Ngaku Dipungli, Hefriansyah: Tahankan!
Di sisi lain, tambah Imran, pedagang yang sering kehilangan barang adalah pedagang kaki lima (PKL).
“Peraturan perusahaan, PKL itu tidak boleh meninggalkan barang. Tapi, mereka meninggalkan barang. Kalau sudah hilang, kami yang disalahkan,” pungkasnya.