SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pemerintah Kota Pematangsiantar menggelar rapat terkait antisipasi penyebaran virus corona, Senin (16/3/2020). Rapat tersebut dipimpin langsung Walikota Siantar Hefriansyah berlangsung di Ruang BP3D Kota Pematangsiantar. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terlihat hadir dalam rapat tersebut.
Dalam kesempatan itu, plt Kadis Pendidikan Rosmayana meminta agar Pemko Siantar mengeluarkan keputusan untuk meliburkan sekolah. Menurutnya, instruksi Presiden Joko Widodo tentang proses belajar dilaksanakan dari rumah harus dilaksanakan. Atas permintaan itu, ada yang menyetujui, namun sebagian tidak setuju.
“Pertemuan kita kali ini sebetulnya untuk melakukan pencegahan, bukan menimbulkan keresahaan di masyarakat. Untuk itu, saya setuju usulan dari Dinas Pendidikan untuk meliburkan sekolah selama 14 hari,” ujar plt Kepala BKD Herianto Sidik.
Sementara itu, plt Kepala BPBD Kota Pematangsiantar Midian Sianturi meminta Dinas Pendidikan untuk mengkaji ulang rekomendasi untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar itu. Sebab, kata dia, jika sekolah diliburkan, maka materi kurikulum anak didik akan berkurang.
“Karena dari 365 hari kalender, hanya seratusan yang digunakan untuk belajar aktif. Kita juga perlu pertimbangkan anak didik kita. Meskipun memang untuk mencegah penyebaran virus corona dengan cara mengurangi kontak langsung dengan orang lain. Tapi, itu juga bisa didiskusikan dengan Dewan Pengawas Pendidikan,” imbuh Midian.
Baca: Pulang dari Mekah, Satu Warga Siantar Diduga Terjangkit Corona
Baca: Satu Warga Siantar Diduga Terkena Virus Corona, RSUP Adam Malik: Sudah Dipulangkan
Senada dengan Midian, plt Kepala BP3D Hamam Soleh juga meminta agar mempertimbangkan dampak perekonomian jika sekolah diliburkan.
“Karena nanti kalau anak sekolah diliburkan, angkot akan berhenti. Banyak yang menganggur dan nanti tingkat kriminal akan meningkat,” kata Soleh.
Dengan adanya sejumlah usulan itu, Rosmayana menjelaskan, jam belajar anak didik tidak akan berkurang. Sebab, kata dia, pihaknya akan mengganti jam belajar yang diliburkan dengan liburan semester.
“Karena memang ada hari cadangan. Hari cadangan itu bisa kita kondisikan dengan libur semester. Jadi, libur semester itu dikurangi,” ujarnya.
Baca: Tiga Warga Siantar Baru Pulang dari China, Begini Hasil Pemeriksaan Dinas Kesehatan
Baca: DPRD Kritik Fasilitas Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD Siantar, Walikota Tidak Peka
Meskipun sudah mendapat penjelasan dari Dinas Pendidikan, Walikota Siantar Hefriansyah tetap memutuskan agar proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya. Hal itu dikarenakan masih belum adanya warga Siantar yang terjangkit virus corona.
“Untuk itu, kita putuskan agar sekolah tidak diliburkan sembari menunggu keputusan dari Dewan Pengawas,” pungkas Asisten II Pemko Siantar Zainal Siahaan selaku pimpinan rapat.