Mangatas Silalahi: Beri Bantuan Uang Tunai Agar Orang Benar-benar di Rumah

Share this:
BMG
Wakil Ketua DPRD Siantar Mangatas Silalahi, didampingi Anggota Dewan Lulu Carey Gorga Purba, Hendra Pardede diterima Kadis Kesehatan dr Ronald Saragih saat berkunjung ke Posko Gugus Tugas Pencegahan Covid-19, di Jalan Medan, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba, Jumat (10/4/2020), pagi.

Pengawasan 24 Jam di Pintu Masuk Siantar

Kemudian, Mangatas juga mengingatkan Pemko Pematangsiantar agar memberikan honor kepada seluruh aparatur yang berada di garda terdepan dalam pencegahan covid-19. Dengan begitu, ia yakin seluruh tim gugus tugas pencegahan covid-19 akan bekerja lebih maksimal lagi.

Mengenai langkah Pemko Pematangsiantar mendirikan Posko Gugus Tugas Pencegahan Covid-19, di Jalan Medan, menurutnya itu saja tidak cukup. Mangatas menyebutkan sedikitnya, ada lima titik pintu utama masuk Kota Pematangsiantar, antara lain; dua titik di Simpang Dua, Jalan Medan, Jalan Asahan, dan Jalan Melanthon Siregar (arah Tanah Jawa). Ia menyarankan agar seluruh pintu masuk Kota Pematangsiantar, harus dipantau 24 jam.

“Bikin shift, beri honornya. Uang kita banyak,” pungkasnya.

Ke Dewan, Cukup Pemberitahuan

Soal pergeseran anggaran, lanjut Mangatas, Pemko Pematangsiantar tidak perlu repot konsultasi ke sana kemari. Menurutnya, konsultasi cukup ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“Kalau ke Dewan, cukup pemberitahuan saja. Intinya, saya dukung apapun langkah pemko untuk percepatan pencegahan penyebaran wabah ini,” ujarnya.

Tapi, Mangatas mengingatkan jangan sampai melakukan korupsi. Apalagi, KPK sudah memberi peringatan hukuman mati bagi pelaku korupsi dalam penanganan wabah ini.

Baca10 Orang Positif Corona di Simalungun, 8 Dirawat di RSUD Perdagangan, 2 di Rondahaim

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan dr Ronald Saragih mengapresiasi masukan Mangatas Silalahi. Dia mengatakan, dengan masyarakat berdiam diri di rumah, maka Tim Gugus Tugas dapat dengan mudah mendeteksi siapa yang masuk ke Kota Pematangsiantar.

“Sekarang ini, banyak yang masih keluyuran. Kita sulit memantaunya,” kata Ronald.

Share this: