Benteng Siantar

Polda Sumut Serang Markas Narkoba Kampung Banjar, 2 Orang Ditangkap

Ilustrasi. Dit Res Narkoba Polda Sumut telah mengamankan 2 orang dari markas narkoba Kampung Banjar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Jumat (26/4/2020) petang.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) melalui Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) melakukan penggerebekan markas narkoba di Kampung Banjar (sekarang Kelurahan Banjar, red), Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Jumat (24/4/2020) petang. Dua orang diamankan.

Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, basis penyergapan dilakukan tak jauh dari mie tembok, lokasi pedagang mie goreng yang berada di dekat tembok kuburan Cina. Sadar sedang terjadi penyerangan oleh sepasukan personel kepolisian, sejumlah orang langsung berhamburan.

Mereka lari kocar-kacir, dari lorong ke lorong, gang ke gang menghindari kejaran petugas. Seketika masyarakat heboh di lokasi permukiman padat penduduk itu.

Sulitnya medan di basis peredaran narkoba Kampung Banjar membuat penggerebakan tidak maksimal. Sehingga hanya dua orang pelaku yang tertangkap. Sementara, bandar narkoba berinisial RK (Rikki Kussta, samaran) dan dua orang kepercayaannya berinisial Bdl dan PE lolos dalam penggerebekan.

Direktur Resnarkoba (Dir Resnarkoba) Polda Sumut Kombes Pol Robert Da Costa, membenarkan adanya penggerebekan itu.

“Ya, benar. Dua orang telah diamankan. Saat ini, masih dalam proses. Identitas pelaku AA dan AL,” kata Da Costa, saat dihubungi BENTENG SIANTAR, Sabtu (25/4/2020).

Sejauh ini kata Da Costa, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan pengedar narkoba di Kampung Banjar.

BacaJejak RK, Bandar Narkoba Kampung Banjar, Dikenal Licin, Tetap Eksis di Tengah Pandemi

Di berita sebelumnya, bisnis peredaran narkoba di Kampung Banjar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, belakangan kian moncer meski di tengah pandemi. Bandar narkoba berinisial RK (Rikki Kussta, samaran) adalah sosok di balik peredaran narkoba di lokasi padat penduduk Kota Pematang Siantar itu.

Dari investiasi BENTENG SIANTAR baru-baru ini, RK diketahui merangkul beberapa warga setempat. Bahkan mereka dilibatkan dalam berbagai transaksi sabu-sabu. Termasuk memberikan peran untuk menjadi kurir dan pengedar sabu-sabu.

Diantaranya berinisial Bdl dan PE. Dari penelusuran, Bdl yang sebelumnya merupakan tukang bubur, oleh RK diberikan kepercayaan menjalankan bisnis narkoba di kawasan Kampung Banjar. Sementara, PE memegang kawasan Jalan Singosari, yang bermarkas di Gang Sumber Sari.

Bosnya si RK. Dia yang mengatur semua,” ungkap seorang sumber terpercaya kepada BENTENG SIANTAR, Sabtu (18/4/2020).

Lalu, darimana RK memperoleh pasokan narkoba itu? Menurut sumber tersebut, ternyata RK masih satu jaringan dengan AL, salahsatu bandar narkoba terbesar di Kota Pematang Siantar. AL sendiri diketahui masih mendekam di Lapas Tanjung Gusta Medan.

Disebutkan juga bahwa RK dalam melakukan pemesanan narkoba tidak tanggung-tanggung. Walau bermarkas di Kampung Banjar, tapi RK bisa mengorder sabu-sabu sebanyak 2 kg (kilogram) dalam sekali pemesanan setiap minggunya. Diungkapkan juga, untuk Kampung Banjar sekitarnya saja, rata-rata penjualan sabu mencapai satu ons per hari.

“Kalau dalam seminggu yang dua kilo itu habis, ya dipesan lagi,” ungkap sumber tersebut.

Sekadar diketahui bahwa bandar narkoba berinisial RK itu dikabarkan pernah ditangkap personel Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Siantar, pada akhir tahun 2019 lalu. Namun sayang, tidak diketahui pasti bagaimana kelanjutan proses hukum terhadap RK.

Permukiman Berbukit dan Warga Tertutup

Minggu (26/4/2020), BENTENG SIANTAR, kembali melakukan penelusuran ke lokasi penggerebekan di Kampung Banjar, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar. Untuk menempuh ke Kampung Banjar, tidaklah sulit. Banyak akses menuju lokasi permukiman padat penduduk itu.

BacaBermarkas di Kampung Banjar, tapi Omset Narkoba Bisa Rp8 Miliar Sebulan

Namun, BENTENG SIANTAR memilih masuk lewat jalan utama Jalan Bola Kaki. Dari pintu utama masuk Kampung Banjar di sebelah kiri terdapat Depot Pertamina Kota Pematang Siantar. Dengan mengendarai sepeda motor, tim BENTENG SIANTAR menyusuri Jalan Bola Kaki hingga tembus ke Jalan Singosari.

Kemudian berbelok ke kanan dan masuk ke jalan menuju tempat penjualan mie tembok. Lokasi pedagang mie yang terkenal dengan rasa dan porsi banyak itu berada di perbukitan Kampung Banjar dan berbatasan langsung dengan Kuburan Cina Jalan Ade Irma Kota Pematang Siantar.

Kondisi jalan menanjak dan jalan setapak sehingga hanya bisa dilalui dengan mengendarai sepeda motor. Di sepanjang menyusuri jalan setapak Kampung Banjar, hampir tidak ditemui tanah kosong. Bahkan, penduduk di sana langsung menggunakan jalan setapak sebagai halaman rumah.

Warga di sana juga terbilang tertutup dan ekslusif terutama terhadap para pendatang baru. Mereka pelit berbicara terhadap orang asing. Termasuk ketika BENTENG SIANTAR ingin mencari tahu gambaran saat penggerebekan terjadi Jumat (24/4/2020) petang lalu.

“Maaf bang, soal itu kami tidak tahu,” ujar seorang ibu muda ketika ditemui tak jauh dari lokasi penggerebekan.

Sementara, sumber BENTENG SIANTAR, di Kampung Banjar mengatakan, medan yang sulit dan warga yang ekslusif adalah salahsatu alasan bandar narkoba menjadikan Kampung Banjar sebagai basis. Sebagai pemuda setempat, ia mengaku prihatin. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa dirinya selalu menutup identitas saat memberi informasi peredaran narkoba di kampung halamannya.

“Di sini, payah bang. Kalau kita protes, bisa-bisa kita diteror,” ujar pemuda yang meminta identitasnya tetap dirahasiakan.

BacaDijadikan Lokasi Penyalahgunaan Narkoba, Ini Daftar Penangkapan di Sapadia Hotel Siantar

Dia berharap petugas kepolisian menindak para pelaku tindak pidana narkoba hingga ke akar-akarnya agar Kampung Banjar benar-benar bersih dari narkoba.