Rapat PDAM Tirtauli dan IUWASH: Air Tidak Lagi Soal Kuantitas, tapi Kualitas

Share this:
BMG
Suasana rapat PDAM Tirtauli bersama IUWASH dan Tim Akademik dari USU, Rabu (9/9/2020).

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Untuk mengantisipasi penurunan debit di sumber-sumber air dibutuhkan kajian-kajian serius dan komprehensif. Apalagi untuk masa mendatang, dimana persoalan air tak lagi sekadar soal kuantitas, akan tetapi, sudah menyangkut kualitas.

Hal itu menjadi fokus pembahasan dalam rapat koordinasi Kajian Kerentanan Mata Air (KKMA) yang digelar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli Kota Pematang Siantar bersama Indonesian Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH), belum lama ini.

Rapat ini membahas sejumlah aspek yang mempengaruhi ketersediaan air minum, termasuk faktor alam dan aktifitas manusia, dampak perubahan iklim, perubahan tata dan fungsi lahan, serta perubahan pola hidup masyarakat di sekitarnya.

BacaLagi Ada Program di PDAM Tirtauli, Pemasangan SR Cukup Bayar Rp200 Ribu

Untuk kewaspadaan atas persoalan itu, penting bagi PDAM Tirtauli dan Pemko Siantar mengintegrasikan upaya-upaya antisipasi ke dalam mekanisme dan dokumen perencanaan ke depan. Dan upaya tersebut telah dimulai dengan membuat kerjasama dengan IUWASH.

Selanjutnya, IUWASH akan membuat technical assistance berupa kajian luar biasa dengan keterlibatan tenaga akademik untuk menganalisa dan menyusun mekanisme antisipasi tersebut. Dimana, objek pertama untuk program ini adalah umbul air Nagahuta.

BacaPandemi, PDAM Tirtauli Hapus Denda Tunggakan Rekening Air, tapi..

PDAM Tirtauli sangat mengapresiasi IUWASH atas bantuan membuat kajian melalui program KKMA tersebut.

Rapat ini diikuti Dirut dan Dirum PDAM Tirtauli Zulkifli Lubis serta Berliana Napitu, Kepala Cabang PDAM Tirtauli Perumnas Jimmi Simatupang, Anggota DPRD Siantar Feri Sinamo, Tim IUWASH, dan Tim Akademik dari Universitas Sumatera Utara (USU).

Share this: