Alih Fungsi Trotoar dan Banjir Siantar jadi Fokus Pembenahan Asner-Susanti Kedepan

Share this:
BMG
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Siantar Asner Silalahi-Susanti Dewani bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPC PDIP sekaligus Ketua DPRD Siantar Timbul Marganda Lingga dan Anggota DPRD Ferry Sinamo.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Salah satu program kerja yang menjadi perhatian pasangan calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Siantar Asner Silalahi-Susanti Dewayani adalah membenahi infrastruktur di Kota Pematang Siantar, termasuk alih fungsi trotoar ikut menjadi perhatiannya. Sebab, hal itu telah menciptakan kesemrawutan dan merusak keindahan kota.

Bicara trotoar, kunci utama adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang membidangi. Tugasnya harus dimaksimalkan mengarahkan petugas parkir agar tidak menjadikan trotoar sebagai lahan parkir. Dan petugas parkir harus menjadi agen perubahan dengan membantu pemerintah mengajak warga agar parkir pada tempatnya.

“Kita perlu membangun komunikasi, interaktif hati ke hati kepada petugas dan warga,” kata Asner, Minggu (18/10/2020).

Kemudian, perlu adanya lokasi untuk masyarakat berinteraktif, seperti taman. Program lain adalah bagaimana Siantar bisa memiliki ruang bagi para pesepeda.

“Seperti Taman Bungan (Lapangan Merdeka), itu sangat bagus. Tapi perlu dibenahi lagi dan jumlahnya harus diperbanyak. Sehingga, kota ini hidup dan lebih bergairah lagi,” jelas Asner.

Jika ini dibenahi, sambung Asner, warga akan merasakan kenyamanan dan secara tidak langsung geliat ekonomi para penggiat UMKM yang ada di sekitar taman-taman akan semakin maju.

“Jadi, harus ada konsep pembangunan yang saling berkesinambungan satu dengan lainnya,” terang Asner.

BacaIngat Leluhur dan Sejarah Siantar, Asner-Susanti Ziarah ke Jorat Sangnaualuh

Pada kasus lain, secara kasat mata, masih banyak yang meresahkan masyarakat, yaitu banjir. Asner mengatakan, setiap musim hujan ada berapa titik yang menjadi langganan banjir.

Persoalannya ada pada kapasitas drainase dan juga kemiringan dari sumber air ke sungai yang belum tepat. Kemudian, sampah yang menumpuk.

Dulu, Siantar tidak pernah banjir. Namun kini, satu hingga dua jam hujan turun, banjir sudah terjadi di sejumlah lokasi. Asner mengatakan, banjir terjadi akibat saluran atau drainase yang tidak tertata dengan baik.

BacaPilkada Siantar: Sebelah Kiri Kolom Kosong Ada Asner-Susanti

Asner menambahkan, dalam perkotaan ada drainase primer, sekunder, dan tersier. Namun di Siantar, drainase tersebut belum jelas. Hal itulah yang nantinya akan dibenahi Asner lewat pembangunan dan penataan infrastruktur saluran.

“Saluran atau drainase harus diperbaiki sesuai dengan volume air yang ditampung dan dialirkan sampai ke sungai terdekat,” pungkasnya.

Share this: