SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Siantar Asner Silalahi-Susanti Dewayani menyadari bahwa kaum millenial menjadi salah satu penentu kemajuan Kota Pematang Siantar.
Untuk itu, pasangan Asner-Susanti telah mengemas program yang dapat memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda di kota ini.
Asner yakin, di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang bisa diakses dengan cepat, perubahan cara belajar kaum muda sudah berubah. Sehingga, tidak sedikit kaum muda yang mampu menghadirkan gebrakan tidak terduga.
Asner mengatakan, langkah yang akan dilakukan jika telah terpilih menjadi kepala daerah adalah menyiapkan wadah pengembangan SDM. Contohnya, bagi yang memiliki talenta menyanyi, perlu diadakan perlombaan tahunan.
Dari sana, bibit unggul akan muncul menjadi penyanyi terkenal. Anak-anak yang berpotensi juga akan dibimbing.
“Kita siapkan perlombaan bernyanyi untuk tingkat SD, SMP dan SMA sederejat. Sejak dini, bakat anak-anak harus diasah dan dipersiapkan sehingga menjadi penyanyi profesional,” kata Asner, Jumat (6/11/2020).
Baca: Rencana Asner Silalahi Mengoperasikan Kembali Pasar Tozai Baru
Asner-Susanti juga melakukan hal yang sama kepada anak-anak yang memiliki talenta melukis, bermusik, dan talenta lainnya. Tujuan dari perlombaan adalah mengasah mental generasi muda.
“Kita siapkan anggaran perlombaan, hadiah dan biaya pembinaan atau pelatihannya,” kata Asner.
Wadah bagi anak-anak yang memiliki kemampuan lainnya tentu tak boleh diabaikan, seperti anak yang mampu menciptakan karya ilmiah atau sains.
“Anak-anak yang pandai mengukir atau mampu menghasilkan kreatifitas unik, kita siapkan wadahnya dan pelatihannya. Karya mereka bisa dijual. Karya mereka bisa dikembangkan lebih unggul,” ucapnya.
Untuk mewujudkan program itu, sambung Asner, pastinya butuh campur tangan dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pegiat seni.
Baca: Jalan Kaki ke Mekar Nauli, Asner Cicipi Kerupuk Bikinan Warga
Asner menambahkan, perekrutan atlet olahraga pertandingan olahraga, seperti futsal dan sepak bola, juga akan dilakukan.
“Banyak pemain futsal atau bola berbakat. Tapi, bakat-bakat itu tidak maksimal karena diabaikan. Tidak ada yang membina,” pungkas Asner.