SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Impian warga Kota Pematang Siantar memiliki jalan lingkar hingga kini belum kesampaian. Pekerjaan outer ring road sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun belakangan, namun hingga kini belum tuntas.
Jalan lingkar ini nantinya diperuntukkan untuk jalur alternatif penghubung dari Jalan Medan, Kecamatan Siantar Martoba, hingga ke Jalan Parapat, Kecamatan Siantar Marimbun. Pembangunan outer ring road ini salahsatu solusi pemerintah untuk mengurai kemacetan kendaraan, sekaligus perluasan kota.
Hingga kini pekerjaannya belum selesai. Sejauh ini, belum diperoleh penjelasan resmi pemerintah apa yang menyebabkan proyek strategis itu belum tuntas.
Baca: Proyek Bermasalah UPT Bina Marga Siantar: dari Pembangunan Jalan hingga Jembatan
Baca: Jaksa Harus Transparan Usut Dugaan Korupsi Proyek Drainase di Wahidin Siantar
Namun, dari pantauan lapangan, kemungkinan besar salahsatu penyebabnya dikarenakan keberadaan gorong-gorong ‘raksasa’ (gorong-gorong galvanis) yang ambruk. Gorong-gorong yang berada di bantaran Sungai Bah Kapul itu dibangun pada tahun 2018. Tapi sayang, umurnya tak bertahan lama. Bangunan yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar itu, telah ambruk.
Dari amatan BENTENG SIANTAR di lokasi, kondisi gorong-gorong itu cukup memprihatinkan. Pondasi bangunan tampak retak. Belum ada perbaikan sama sekali.
Baca: Ruang Kelas Baru Bermasalah di Simalungun: Dinding Retak, Plafon Menganga
Baca: Perbaikan Drainase Jalan Ruas Kerasaan-Perdagangan Asal-asalan
Menurut salah seorang warga sekitar bermarga Siregar, gorong-gorong itu ambruk sekitar 6 bulan lalu.
“Sudah enam bulan begini. Dibiarkan. Nggak diperbaiki,” kata Siregar, Sabtu (27/2/2021).
Siregar berharap pemerintah segera memperbaikinya agar mereka dapat melintasi outer ring road tersebut.