SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Sebagaimana release Setara Institute, Kota Salatiga menjadi kota yang paling toleran di Indonesia. Sementara, Kota Pematang Siantar terdepak dari daftar 10 besar kota paling toleran se-Indonesia.
Menanggapi hal itu, Walikota Siantar Hefriansyah mengatakan, terdepaknya Siantar dari 10 besar tidak semata-mata pekerjaannya sendiri.
“Sama-sama lah kita membenahi. Kan tidak kerjaanku sendiri itu,” kata Hefriansyah, saat ditemui usai menghadiri diskusi di Mapolres Siantar, Senin (1/3/2021).
Saat ditanya soal langkah apa yang akan dilakukan pemerintah kota untuk mengembalikan Siantar ke-10 besar, Hefriansyah menuturkan, dalam waktu dekat, akan mengumpulkan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan DPRD, untuk membahas hal tersebut.
“Saya akan mengumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama untuk bercerita, ketawa-ketawa,” ucapnya.
Baca: Di Universitas HKBP Nommensen Siantar, Djarot Bicara Media Sosial, Intoleransi dan Radikalisme
Baca: Dosen di Arab Saudi: Impor Budaya Arab Memicu Intoleransi
Di akhir wawancara, Hefriansyah mengajak untuk sama-sama memperbaiki Siantar, saling mengasihi dan hidup rukun.
“Karena toleransi itu kan harus saling mengasihi. Terus, jangan terlalu reaktif, ngomongnya santun,” pesan Hefriansyah, sembari masuk ke mobil dinasnya.
Untuk diketahui, Setara Institute baru saja mengeluarkan laporan terkait Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2020. Berdasarkan laporan itu, Kota Salatiga menjadi kota yang paling toleran di Indonesia.
Studi terkait indeks kota toleran ini dilaksanakan sepanjang 2020 pada 94 entitas kota di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode triangulasi dengan membandingkan data yang diperoleh dari scoring 8 indikator dengan data sekunder dan self assessment masing-masing pemerintah kota.
Baca: Toleransi Semu, Warga Siantar Titip ke Djarot Agar BPIP Hadir di Daerah
Baca: Berkunjung ke Kedai Kopi Nainggolan, Djarot Apresiasi Tingginya Toleransi di Siantar
Delapan indikator yang dinilai adalah RPJMD, kebijakan tentang toleransi, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat, pernyataan kepada publik, tindakan nyata pemerintah, demografi atau heterogenitas agama, dan inklusi sosial keagamaan.
Adapun 10 kota paling toleran di Indonesia pada 2020, yakni Salatiga, Singkawang, Manado, Tomohon, Kupang, Surabaya, Ambon, Kediri, Sukabumi, dan Bekasi.